Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Bukan Warganya Lagi, Ganjar Tetap Peduli Transmigran Asal Jateng

Kompas.com - 06/11/2017, 15:31 WIB

SIJUNJUNG,  KOMPAS.com — Tidak hanya kepada warga yang tinggal di wilayah yang dipimpinnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga sangat memperhatikan para transmigrasi asal Jawa Tengah yang kini tinggal di sejumlah daerah di Indonesia.

Saat Ganjar melakukan perjalanan dinas ke Kota Padang, Sumatera Barat, ia mengunjungi lokasi transmigasi warga asal Klaten, Jawa Tengah, di Nagari Padang Tarok, Kecamatan Kamang Baru, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, Senin (6/11/2017).

Jarak dari Padang menuju lokasi transmigrasi itu cukuplah jauh. Sekitar 4 jam, Ganjar menempuh jalan darat ke Kabupaten Sijunjung. Perjalanan belum usai karena untuk menuju ke lokasi transmigrasi Padang Tarok harus ditambah perjalanan selama 1,5 jam lagi.

Lokasi transmigrasi yang terpencil membuat perjalanan cukup melelahkan. Belum lagi jalanan masih berupa tanah dengan tanjakan dan turunan curam menjadi tantangan tersendiri.

Bahkan dalam perjalanan itu, mobil yang ditumpangi Ganjar Pranowo terperosok ke lumpur. Saat itu, sejumlah warga membantu mendorong mobil yang ditumpangi Ganjar tersebut.

"Lho Pak Ganjar tho,"  kata sejumlah warga yang ternyata mengenali Gubernur Jawa Tengah itu. Mereka pun langsung bersalaman dan meminta foto bersama.

Setibanya di lokasi transmigrasi, Ganjar yang didampingi Bupati Sijunjung serta Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Tengah dan Sumatera Barat disambut warga.

Para transmigran tampak senang dengan kehadiran Ganjar dan mereka terlibat dialog.

"Kerasan apa ora nengkene? (betah atau tidak tinggal di sini)," sapa Ganjar.

Menjawab pertanyan itu, warga kompak menjawab betah. Sebab, di lokasi itu, warga mendapat lahan 2 hektar serta bantuan-bantuan lainnya.

"Kerasan Pak, di sini bisa mandiri dan mendapat bantuan banyak dari pemerintah," kata Rahmat (45), salah satu transmigran asal Klaten.

Warga mengeluhkan sarana jalan yang masih buruk. Selain itu, penerangan jalan menuju desa juga masih minim serta sulitnya sinyal telepon seluler.

"Saya ke lokasi transmigrasi ini untuk melihat sedhulur-sedhulur asal Jawa Tengah di tempat barunya. Bagaimana kondisinya, kerasan apa tidak," kata Ganjar.

Terkait keluhan-keluhan warga, Ganjar mengatakan akan menindaklanjutinya untuk mencarikan solusi. 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berdialog dengan para transmigran asal Klaten, Jawa Tengah di lokasi transmigrasi Nagari Padang Tarok, Kecamatan Kamang Baru, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, Senin (6/11/2017). ANDI KAPRABOWO/ KOMPAS.com Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berdialog dengan para transmigran asal Klaten, Jawa Tengah di lokasi transmigrasi Nagari Padang Tarok, Kecamatan Kamang Baru, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, Senin (6/11/2017).

Pemerintah Jawa Tengah akan menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Desa,  Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi untuk perbaikan infrastruktur di lokasi transmigrasi.

Saat ini, di lokasi transmigrasi Padangtarok, Kabupaten Sijunjung Sumatera Barat tersebut, terdapat 112 jiwa. Transmigran asal Kabupaten Klaten berjumlah 20 jiwa, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, 17 jiwa, dan sisanya warga dari Kabupaten Agam.

Transmigran asal Klaten telah menempati lokasi transmigrasi itu sejak 11 bulan lalu. Menurut rencana, transmigran akan bertambah tahun depan dengan komposisi 100 kepala keluarga asal Klaten,  dan 10 kepala keluarga asal Provinsi DIY. (KONTRIBUTOR  JAWA  TENGAH/ ANDI  KAPRABOWO).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com