KAPUAS HULU, KOMPAS.com - Madu hutan yang dihasilkan lebah Apis dorsata memang istimewa. Keberadaan lebah ini bergantung pada kondisi hutan rawa gambut yang menjadi ekosistem utama di Taman Nasional Danau Sentarum, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.
Presiden Asosiasi Periau Danau Sentarum (APDS) Basriwadi mengatakan, masyarakat yang tinggal di kawasan danau menyadari betul hal tersebut.
Sebab, Danau Sentarum punya keunikan alami yang memiliki dua fase, yaitu tergenang air sepanjang musim hujan dan kering pada saat musim kemarau. Bahkan, saat musim kemarau bisa menggunakan kendaraan bermotor melintasi kawasan danau.
(Baca juga : Panen Madu Hutan di Kapuas Hulu, Syair Dilantunkan untuk Usir Lebah)
"Ancaman terbesar dari populasi lebah Apis dorsata ini adalah kebakaran hutan," ujar Basriwadi yang akrab disapa Uge ini, akhir Oktober 2017.
Ketersediaan madu sangat bergantung pada keberadaan lebah tersebut. Sebaliknya, kemunculan lebah juga bergantung pada ketersediaan pakan.
Uge mengatakan, keberlangsungan hidup lebah-lebah tersebut tidak lepas dari pengamanan kawasan taman nasional.
Pada musim kemarau, masyarakat setempat bahu-membahu menjaga hutan agar tidak terbakar.
Sepanjang musim kemarau, masyarakat selalu diimbau untuk tidak membuat api saat beraktivitas di kawasan danau, termasuk membuang puntung rokok sembarangan.
"Kalau sampai terbakar, pakan lebah juga ikut terbakar, sehingga tidak ada madu," kata Uge.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.