Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polres Palangkaraya Lepas Garis Polisi di 7 Sekolah yang Alami Kebakaran

Kompas.com - 03/11/2017, 22:31 WIB
Kurnia Tarigan

Penulis

PALANGKARAYA, KOMPAS.com – Jajaran Polres Palangkaraya melepas garis polisi yang dipasang di tujuh sekolah dasar negeri (SDN) di Kota Palangkaraya yang sengaja dibakar pada bulan Juli lalu.

Garis polisi itu dilepas karena kepentingan penyidikan dari tempat kejadian perkara dianggap sudah cukup dan tujuh gedung sekolah yang dibakar itu juga bisa dibangun kembali.

Kasus pembakaran tujuh gedung SDN itu melibatkan seorang anggota DPRD Provinsi Kalimantan Tengah beserta 11 orang tersangka lainnya. Kini mereka telah ditahan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Namun, polisi masih terus mendalami kasus pembakaran ini dan tidak tertutup kemungkinan bertambahnya jumlah tersangka yang terlibat. 

Kasat Reskrim Polres Palangkaraya AKP Ismanto mengatakan, rencana pelepasan garis polisi ini dilakukan melalui koordinasi antara Bareskrim Mabes Polri dan Kejaksaan Agung.

"Hari ini kita akan melepas seluruh garis polisi di tujuh sekolah dasar negeri yang terbakar sepanjang Juli lalu lantaran kepentingan penyidikan atas tempat kejadian perkara sudah cukup," kata Ismanto saat pelepasan garis polisi tersebut, Jumat (3/11/2017) di Kota Palangkaraya.

(Baca juga: Ini Alasan Dilepasnya Garis Polisi di Cinere Bellevue)

Dia menambahkan, setelah gelar rekonstruksi yang dilakukan beberapa hari lalu, Rabu (31/10/2017), diharapkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah bisa segera membangun kembali sekolah tersebut.

Pelepasan garis polisi itu juga disaksikan oleh para guru yang ada di sekolah. Menurut Setiawaty, Kepala Sekolah SDN 5 Langkai, dia merasa senang akan hal ini.

"Pihak sekolah menyambut baik dengan dilepaskannya garis polisi tersebut. Kami berharap agar Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah bisa segera membangun sekolah itu agar siswa didik bisa kembali belajar dalam kondisi aman dan tenang," kata Setiawaty saat menyaksikan pelepasan tersebut.

Namun, belum diketahui secara pasti kapan pembangunan kembali ketujuh gedung SD negeri tersebut.

Kompas TV Pekerjaan las dilakukan salah satu pekerja atas perintah direktur operasional pabrik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com