Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terancam di-PAW, PPP Kubu Dzan Farid Gugat Kubu Romi

Kompas.com - 03/11/2017, 12:32 WIB
Farida Farhan

Penulis

KARAWANG, KOMPAS.com-Terancam Pergantian Antar Waktu (PAW) sebagai anggota DPRD Karawang, Asep Dasuki melayangkan gugatan ke PN Karawang.

Asep Dasuki yang mengklaim diri sebagai Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Karawang kubu Djan Farid,  menggugat dua surat keputusan (SK) yang dikeluarkan DPC PPP kubu Romahurmuziy (Romi).

Kedua surat itu yakni SK Nomor 022/KPTS/RAPIM-DPC/2016 tentang pemberhentian Asep Dasuki sebagai anggota PPP dan SK Nomor 023/KPTS/RAPIM-DPC/2016 tentang PAW anggota DPRD Karawang PPP hasil pemilu 2014.

Kuasa Hukum Asep Dasuki, Endang Suharta menilai, SK tersebut cacat hukum lantaran menyalahi UU Parpol Nomor 2 Tahun 2011 Pasal 32 dan 33.  Selain itu,  SK tersebut ditandatangani ketua dan sekretaris DPC PPP Karawang bukan DPP PPP. 

"Mereka (DPC PPP Karawang kubu Romy) tidak memberikan alasan secara pasti mengenai pemberhentian dan memberikan SK PAW yang tidak sesuai dengan UU Partai Politik. Padahal hal tersebut tertera dalam AD/ART DPP PPP, " ucapnya. 

(Baca juga : PPP Ingin Pembubaran Ormas Dikembalikan ke Pengadilan)

Endang mengatakan,  gugatan perkara nomor 365/PDTG/2017/PN/KWG tertanggal 19 Oktober 2017 itu tinggal menunggu disidangkan. 

Diketahui, MA memenangkan kubu Romy melalui putusan PK Nomor 79 PK/Pdt. Sus-Parpol/2016. Akan tetapi PPP kubu Djan Faridz tetap tidak menerima putusan tersebut. 

Politisi Partai Persatuan Pembangunan Djan Faridz (jas hijau, tengah) bersalaman dengan Ketua Komisi Pemilihan Umum, Arief Budiman, usai audiensi di kantor KPU, Jakarta, Senin (9/10/2017).Fachri Fachrudin Politisi Partai Persatuan Pembangunan Djan Faridz (jas hijau, tengah) bersalaman dengan Ketua Komisi Pemilihan Umum, Arief Budiman, usai audiensi di kantor KPU, Jakarta, Senin (9/10/2017).
Sementara Sekretaris DPC PPP Karawang kubu Romy, Dedi Rustandi mengaku tidak masalah dengan gugatan tersebut. Sebab, ia mengklaim dua SK yang dikeluarkan pihaknya sudah sesuai dengan AD/ART.

"Itu hak beliau untuk melakukan gugatan. yang jelas kami mempunyai dasar keputusan yang sah dan diakui oleh negara. Jika dinilai melanggar AD/ART, itu AD/ART yang mana?" ucapnya ketika dikonfirmasi melalui telepon.

(Baca juga : PPP Targetkan Raih Posisi Tiga Besar di Pileg 2019)

Selain itu, DPC PPP Karawang sudah didelegasikan DPP untuk mengeluarkan dua SK tersebut. Terlebih selama menjadi anggota DPRD, Asep Dasuki tidak lagi menunaikan kewajibannya kepada partai dan dalam setiap kebijakannya mengatasnamakan PPP dari kubu lain.

"Sebagai anggota DPRD, kan ada kewajiban iuran kepada partai. Akan tetapi dia tidak menunaikannnya," tandasnya.

Kompas TV Untuk memenuhi persyaratan sebagai peserta pemilu, dewan pimpinan wilayah Partai Persatuan Pembangunan Jawa Tengah, menyerahkan dokumen kelengkapan ke KPU.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com