Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 03/11/2017, 10:37 WIB

"Selain itu, rasa madu juga lebih mudah masam dan tidak tahan lama," ujar Uge.

Proses panen juga diawasi dengan sistem internal control system (ICS) yang mengacu pada standar nasional. Untuk panen, para periau di APDS menggunakan teknik panen lestari.

Bagian yang ambil saat panen hanya bagian kepala sarang lebah dan menyisakan anak lebah untuk berkembang biak menghasilkan madu.

Setelah mengambil sarang lebah, selanjutnya, adalah memisahkan madu dari sarang lebah dengan sistem tetes. Sarang madu diiris dengan cara dibelah hingga memotong bagian pipa yang menyimpan madu, sehingga madu bisa menetes semua.

Saat ditiriskan, madu disaring menggunakan kain kasa dengan kerapatan yang sangat rapat sehingga menghasilkan madu yang jernih.

"Semua peralatan yang digunakan harus steril, termasuk pisau yang digunakan harus berbahan stainless dan menggunakan sarung tangan," jelas Uge.

Usai ditiriskan, tahap selanjutnya adalah mengurangi kadar air. Madu dari Danau Sentarum pada umumnya memiliki kadar air berkisar antara 25 hingga 28 persen.

Sebelum proses pengemasan, madu tersebut harus dilakukan perawatan untuk mengurangi kadar air (dehumidifikasi), karena standar SNI untuk madu adalah di bawah 22 persen.

"Jadi kita juga ada proses mengurangi kadar air," ujar Uge.

Semua proses tersebut, sambung Uge, dilakukan di rumah masing-masing kelompok periau. Namun, tidak lama lagi, proses tersebut akan dilakukan sepenuhnya di rumah produksi yang sedang dibangun.

Pembangunan rumah produksi yang diresmikan Wakil Bupati Kapuas Hulu Antonius Pamero pada 25 Oktober 2017 yang lalu itu terletak persis di sebelah rumah workshop madu hutan yang dibangun hasil kerja sama sejumlah lembaga dalam konsorsium TFCA bersama pihak Taman Nasional Danau Sentarum.

Sedangkan untuk rumah produksi, dibangun dalam program pengelolaan sumber daya alam (PSDA) berbasis masyarakat oleh Proyek Pengelolaaan Sumberdaya Alam Hutan Rawa Gambut dan Pemanfaatan Energi Terbarukan untuk Meningkatkan Produktivitas Produk-Produk Unggulan Masyarakat di Kabupaten Kapuas Hulu yang dikelola Konsorsium Diantama.

Konsorsium tersebut terdiri dari enam lembaga, yaitu Yayasan Dian Tama, Perkumpulan Kaban, Yayasan Riak Bumi, LPS AIR, Kompakh dan APDS. Dana pembangunan rumah produksi tersebut berasal dari Millennium Challenge Account Indonesia ( MCA-Indonesia), yang merupakan lembaga wali amanat  dan dibentuk oleh pemerintah Indonesia sebagai pelaksana program bantuan dari Amerika. (bersambung)

Kompas TV Baru-baru ini ilmuwan menunjukkan bahwa lebah adalah salah satu hewan pintar yang juga bisa diajari. Percobaan yang dilakukan oleh ahli ekologi perilaku ini dilakukan di London, Inggris.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Komitmen Dukung JKN, Pemkab Maluku Barat Daya Raih UHC Award 2023

Komitmen Dukung JKN, Pemkab Maluku Barat Daya Raih UHC Award 2023

Regional
Dompet Dhuafa dan The Harvest Panen Tambak Gurame di DD Farm Indramayu

Dompet Dhuafa dan The Harvest Panen Tambak Gurame di DD Farm Indramayu

Regional
Kota Makassar Masuk Nominasi Nasional PPD 2023

Kota Makassar Masuk Nominasi Nasional PPD 2023

Regional
Bertemu Empat Mata, Bupati Tamba dan Walkot Gibran Bahas Kerja Sama Bidang Budaya dan UMKM

Bertemu Empat Mata, Bupati Tamba dan Walkot Gibran Bahas Kerja Sama Bidang Budaya dan UMKM

Regional
Menggagas Komisi Antisipasi Konflik di Maluku

Menggagas Komisi Antisipasi Konflik di Maluku

Regional
Pemprov Kaltim Raih Dua Penghargaan APBD Award, Gubernur Isran: Berkat Peran Aktif Masyarakat

Pemprov Kaltim Raih Dua Penghargaan APBD Award, Gubernur Isran: Berkat Peran Aktif Masyarakat

Regional
Ganjar Pastikan Sudah Gerak Cepat Tangani Kerusakan Jalan di Jateng

Ganjar Pastikan Sudah Gerak Cepat Tangani Kerusakan Jalan di Jateng

Regional
Rakorsus 2023, Diskominfo Paparkan 7 Inovasi dan Kontribusi untuk Resiliensi Kota Makassar

Rakorsus 2023, Diskominfo Paparkan 7 Inovasi dan Kontribusi untuk Resiliensi Kota Makassar

Regional
99,8 Persen Penduduk Jembrana Terdaftar JKN, Pemkab Jembrana Raih UHC Awards 2023

99,8 Persen Penduduk Jembrana Terdaftar JKN, Pemkab Jembrana Raih UHC Awards 2023

Regional
Sebanyak 235.000 Anak Sekolah Makassar Bakal Nikmati Pendidikan dengan Metode Gasing

Sebanyak 235.000 Anak Sekolah Makassar Bakal Nikmati Pendidikan dengan Metode Gasing

Regional
Danny Pomanto Ingin Bangun Kota Resiliensi, Sombere and Smart City lewat Rakorsus 2023

Danny Pomanto Ingin Bangun Kota Resiliensi, Sombere and Smart City lewat Rakorsus 2023

Regional
PDI-P Jatim Targetkan Perolehan Kursi Legislatif di Tapal Kuda Naik pada Pemilu 2024

PDI-P Jatim Targetkan Perolehan Kursi Legislatif di Tapal Kuda Naik pada Pemilu 2024

Regional
Sumenep Raih Penghargaan UHC 2023, Bupati Fauzi Janji Akan Tingkatkan Pelayanan Kesehatan

Sumenep Raih Penghargaan UHC 2023, Bupati Fauzi Janji Akan Tingkatkan Pelayanan Kesehatan

Regional
Deforestasi di Maluku Raya Semakin Mengkhawatirkan

Deforestasi di Maluku Raya Semakin Mengkhawatirkan

Regional
Perjuangkan Nasib 4.017 Honorer, Pemkab MBD Lakukan Koordinasi dengan Kementerian PAN-RB

Perjuangkan Nasib 4.017 Honorer, Pemkab MBD Lakukan Koordinasi dengan Kementerian PAN-RB

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke