Kompas.com bersama sejumlah jurnalis dari beberapa media berkesempatan menyaksikan dan mengikuti proses panen madu hutan secara langsung di desa yang masuk kawasan Taman Nasional Danau Sentarum ini.
Proses panen madu hutan yang dilakukan oleh masyarakat yang tergabung dalam Asosiasi Periau Danau Sentarum ini dilakukan pada siang hari. Periau adalah kelompok petani madu yang jumlah anggotanya berkisar 5 sampai 7 orang dalam satu kelompok.
Di kawasan Danau Sentarum, lebah Apis Dorsata bersarang pada tikung di pohon-pohon kecil yang selalu tergenang air jika musim penghujan, salah satunya jenis pohon Putat. Sehingga, untuk menuju ke sarang harus menggunakan perahu.
Pengolahan pasca-panen
Presiden APDS, Basriwadi atau yang disapa Uge menjelaskan, setelah dipanen sarang lebah yang berisi madu tersebut kemudian dipisahkan dari lebah yang turut
APDS merupakan kumpulan dari kelompok petani madu hutan di Desa Semangit yang terbentuk sejak tahun 2006.
Dulu, proses panen dilakukan pada malam hari dengan mengambil semua sarang yang ada. Sehingga, anak lebah yang ada banyak yang mati jatuh ke air karena sulit menggapai tempat hinggap.
Sejak menggunakan teknik panen lestari, proses panen dilakukan pada siang hari, sehingga lebah-lebah tersebut beterbangan ke atas dan bisa mencari tempat hinggap yang akan kembali lagi ke sarang dalam beberapa menit setelah proses panen.
Baca juga : Seorang Warga Terluka Parah Akibat Diserang Beruang Madu
Lebah Apis Dorsata di Danau Sentarum bukan lebah budidaya, sehingga perlu dijaga habitat dan keberadaannya.
Sebelum terbentuknya APDS dan pendampingan dari lembaga swadaya masyarakat yang bekerja di Kapuas Hulu, proses pasca-panen dilakukan dengan cara diperas. Akibatnya, kualitas madu yang dihasilkan kurang bagus dan berwarna keruh.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.