Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14 Tahun Terbaring Tak Berdaya, Sunarsih Akhirnya Dibawa ke Rumah Sakit Diiringi Lantunan Shalawat

Kompas.com - 03/11/2017, 08:09 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Sunarsih (60), warga Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, tampak semringah, Kamis (2/11/2017) malam itu. Hampir selama 14 tahun, ia terbaring sakit, dan kini akan dibawa ke rumah sakit untuk pengobatan.

Segala pengobatan telah dijalani, namun Sunarsih tak kunjung sembuh. Perempuan yang akrab disapa Asih ini menderita penyakit kanker kelenjar getah bening.

“Sudah diobati di mana-mana, tapi memang gak berjodoh, gak sembuh. Awalnya sakit biasa lalu dibawa ke rumah sakit dan bisa jalan tapi pelan-pelan, akhirnya jadi kayak gini,” ujar Karmijah (52), adik Sunarsih.

Lantaran tak kunjung sembuh, Asih pun dirawat di rumahnya di Jalan Kalialang Baru 02/01, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunung Pati. Karmijah sangat bersyukur karena pada Kamis malam, sang kakak dijemput untuk dibawa menjalani pengobatan ke Rumah Sakit Kariyadi Semarang.

Proses penjemputan berjalan haru. Diiringi pembacaan shalawat, Asih digendong untuk dimasukkan ke ambulans.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi memimpin proses evakuasi itu di tengah ratusan warga setempat yang hadir.

Rabu malam sekitar pukul 20.00 WIB, Asih pun bersedia ketika ia ditawari berobat. Hendrar Prihadi yang memimpin evakuasi sempat berdialog dengan Asih untuk menawarkan bantuan itu, dan akhirnya yang bersangkutan bersedia.

Baca juga : Remaja yang Tidur Nonstop 13 Hari Kembali Dibawa ke Rumah Sakit

Hendrar juga sempat berdialog dengan Asih dan adiknya, Sunarsih. Dari obrolan singkat itu, dia akhirnya memutuskan untuk membawa warganya dirawat di rumah sakit.

Satu buah ambulans disiapkan untuk mengantar Asih berobat. Kepada pasien, Hendrar meminta keluarga tak panik untuk urusan biaya pengobatan. Semua pengobatan ditanggung pemerintah.

Program UHC

Hendrar mengatakan, kondisi Asih diketahui berkat adanya laporan warga yang masuk melalui Dinas Kesehatan Kota Semarang. Setelah dilakukan validasi laporan, akhirnya dilakukan cek lapangan hingga menemukan kondisi warga yang lama terbaring sakit.

“Ini laporan dari data base di Dinas Kesehatan atas laporan warga, ini sangat penting, kami pesan kepada warga Semarang kalau ketemu tetangga yang kebetulan ekonomi tidak cukup baik sebagai tetangga wajib menyampaikan informasi ke kami,” ujar Hendrar.

Baca juga : Perjuangan Fara Lawan Kanker Kelenjar Getah Bening dengan Peluang Sembuh 30 Persen

Hendrar menegaskan, setiap warga Kota Semarang yang sakit akan dirawat secara gratis. Hal itu tidak lepas dari pemerintah yang meluncurkan program universal health coverage (UHC). Program itu menjamin semua warga baik mempunyai kartu jaminan sosial ataupun tidak untuk diobati di rumah sakit kelas 3.

“Semua di rumah sakit Semarang bisa sepanjang itu di kelas 3. Akan langusng ditangani sampai sehat, dan harapannya dapat berkumpul dengan keluarganya lagi,” paparnya.

Ralat

Di tulisan sebelumnya, nama pasien tertulis Karmijah. Nama pasien sebenarnya adalah Sunarsih. Karmijah sendiri adalah adik Sunarsih. Demikian perbaikan sudah dilakukan. Terima kasih.

Kompas TV Deteksi Kanker Payudara dengan Teknik ‘Sadari’
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com