Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Banyuwangi Tak Setuju Bangunan yang Mengganggu di Puncak Ijen

Kompas.com - 03/11/2017, 07:29 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas angkat bicara terkait beredarnya foto-foto keadaan jalur pendakian Gunung Ijen yang bolong di linimasa media sosial instagram dan Fecebook beberapa hari terakhir.

Kepada Kompas.com, Kamis (3/10/2017), Anas mengatakan bahwa Pemda Banyuwangi secara resmi belum pernah diajak bicara terkait bangunan yang akan didirikan di puncak Gunung Ijen.

Dia berharap ada paparan lebih komprehensif terkait rencana pembangunan kawasan Ijen serta masterplan digarap lebih baik dengan mempertimbangkan sisi arsitektur, lanskap, dan tata ruang di kawasan tersebut.

"Secara pribadi saya kurang sepakat dengan titik-titik bangunan yang mengganggu, bukan hanya mengganggu keindahan tapi saya juga khawatir ekosisitem di sana juga terganggu," kata Anas.

Namun terkait rencana pembangunan kawasan Ijen, Anas mengaku mendukungnya, terutama pembangunan fasilitas publik seperti toilet, tempat transit, serta pelayanan kesehatan yang dianggap mendesak untuk segera dilengkapi.

"Kami sendiri jika di Banyuwangi terbiasa ada uji publik dan ada diskusi. Jangankan itu, kami yang akan bangun lanskap pendopo Banyuwangi saja saya mesti paparan agar ada masukan. Masukan ini penting. Prinsipnya Ijen itu mendesak fasilitas publiknya untuk dibangun. Tapi saya tidak tahu jika ada di dekat kawah juga ada bangunan," ungkapnya.

Baca juga : Gunung Ijen Bolong-bolong Tuai Kecaman Warganet

Dia mengakui banyak orang yang menanyakan terkait bangunan apa yang akan didirikan di puncak Gunung Ijen, dan banyak juga yang melakukan komplain terkait rencana pembangunan termasuk beberapa rekan fotografer. Tapi, Anas mengaku tidak bisa menjawab karena memang belum tahu dan akan menanyakan langsung kepada pihak terkait terkait peruntukannya.

"Banyak yang tanya tapi saya sendiri tidak berani berspekulasi karena belum mendapatkan informasi dan paparan. Saya belum tahu peruntukannya tapi saya akan segera tanya. Sudah banyak yang komplain ke saya karena dipikir Pemda Banyuwangi yang bangun. Padahal bukan," tambahnya.

Baca juga : Pendopo dan Toilet Akan Dibangun di Puncak Gunung Ijen

Dia menegaskan Pemkab Banyuwangi tetap mendukung pengembangan kawah Ijen selama kelestarian alam dan kealamiahan kawah Ijen tetap dijaga.

"Kita lihat nanti perkembangannya ya. Saya akan tanyakan dulu," pungkasnya.

Kompas TV Wisata puncak Gunung Kawah Ijen di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, selalu dipadati pengunjung. Gunung berapi ini memiliki keindahan pesona alam yang mendunia. Wisata gunung berapi Kawah Ijen di Bondowoso, selalu dipadati para wisatawan, setiap kali momentum libur panjang. Para wisatawan datang dari berbagai daerah, seperti Surabaya, Bali, dan Jakarta. Untuk mencapai ke puncak, wisatawan harus mendaki gunung dengan ketinggian 2.400 meter dari permukaan laut dengan menempuh perjalanan sepanjang 3 kilometer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com