Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Imbau Warga Tak Khawaitr soal Gempa Berulang di Ambon

Kompas.com - 02/11/2017, 12:31 WIB
Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Pascagempa beruntun di Kota Ambon yang terjadi pada Selasa (31/10/2017) malam, hingga kini gempa susulan masih terus mengguncang kota tersebut dan sekitarnya. Gempa susulan yang terjadi itu pun kebanyakan terjadi di lokasi yang sama.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Ambon tercatat sudah lebih dari 100 kali gempa susulan terjadi di Kota Ambon pssca-gempa yang merusak 13 rumah warga dan sejumlah fasilitas publik di ibu kota provinsi Maluku itu.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Ambon, Andi Azhar Rusdin menjelaskan, gempa susulan yang terus terjadi di Kota Ambon hingga saat ini diakibatkan karena adanya aktivitas sesar yang naik di selatan Pulau Seram (South Seram Thrust).

“Sesar ini sendiri terbentuk oleh efek tumbukan lempeng dan hujaman balik sistem subduksi seram,” kata Andi Azhar via pesan WatshApp, saat dimintai tanggapannya soal gempa oleh Kompas.com, Kamis siang.

Dia menjelaskan, gempa susulan yang masih terus terjadi pasca-gempa besar adalah sesuatu yang bersifat normal. Menurutnya, gempa susulan itu terjadi karena batuan yang bergeser berusaha mencari keseimbangannya kembali.

“Terkait gempa susulan yagg masih terjadi sampai saat ini, dapat dijelaskan bahwa itu adalah normal setelah gempa kuat diikuti oleh gempa susulan. Ini dikarenakan batuan yang bergeser berusaha mencari keseimbangannya kembali,” terangnya.

Baca juga : Ambon Kembali Diguncang Gempa, Warga Berhamburan ke Jalan

Hanya saja, menurut Andi, karena pusat gempa yang tergolong dangkal dan dekat dengan daerah berpenduduk, maka getarannya masih bisa dirasakan.

“Namun yang pasti, aktivitas gempa susulan pasti baik dari segi kuantitas maupun kekuatan gempanya,” ujarnya.

Dia pun mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang, dan mengikuti informasi dan arahan dari BMKG serta BPBD melalui siaran TV, radio maupun media sosial resmi dari BMKG.

Baca juga : Dampak Gempa Beruntun di Ambon, 3 Sekolah dan 13 Rumah Warga Rusak

“Warga harus tenang dan memeriksa kembali informasi yang diterima sebelum disebarkan serta tidak terpancing isu-isu tidak bertanggung jawab, karena tidak ada potensi tsunami dan tidak mungkin terjadi gempa susulan yang lebih kuat,” imbaunya.

Kompas TV Setidaknya terjadi lima kali gempa pada Selasa (31/10) malam. Rata - rata gempa bermagnitudo 5.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com