KARAWANG, KOMPAS.com - Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengadopsi bayi yang ditemukan dalam kardus di bawah Jembatan Babaton, Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang, Jawa Barat.
Cellica mengaku sudah jatuh cinta sejak pertama melihat bayi yang diberi nama Muhammad Keenan Nabeel Rachadian tersebut. Dia pun tidak akan membedakan sang bayi dengan putra sulungnya, Muhammad Keefa Banidica Rachadikarya.
"Kalau Keefa memakai baju merek tertentu, ini (Keenan) juga sama. Saat ulang tahun Keefa begini, Keenan juga sama. Tidurnya juga sama saya," ujar Cellica saat serah terima dengan pihak RSUD dan Dinas Sosial Karawang, Rabu (1/11/2017).
Menurut dia, semenjak pertama kali ditemukan, bayi tersebut sudah diselimuti keajaiban. Sebab, ketika diperkirakan sudah delapan jam berada di dalam kardus.
"Pada saat itu, menurut polisi terdapat anjing dan ternyata bayi tersebut masih selamat. Ini keajaiban," ucapnya.
Baca juga: Ditepuktangani Saat Pelantikan, Bupati Karawang Cellica Sebut Bukan Sedang Cari Jodoh
Oleh karena itu, Cellica kemudian memutuskan menjadi ibu dari bayi tersebut.
"Sesuai dengan amanat UU, pemerintah wajib mengurus fakir dan orang-orang terlantar. Inilah yang mendorong saya mengambil sikap terhadap Keenan yang akan saya adopsi," katanya.
Ia mengatakan, dirinya menempuh aturan adopsi sebagaimana mestinya, mulai dari surat pernyataan dari keluarga, tes kesehatan dan mental, dan proses pengadilan.
Sementara mengenai orangtua bayi tersebut, dia menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian. Cellica uga mengaku tidak mau menghakimi. Sebab, bagaimana pun menurut dia, dengan melandasi sehelai seprai pada bayi tersebut menandakan orangtuanya tidak kehilangan rasa.
"Alhamdulillah kebaikan dan kemuliaan warga Karawang luar biasa. Karena jarang ada temuan bayi, ratusan yang menginginkan. Kita harus bangga," ucapnya.
Dia menyebutkan, telah memanggil pihak terkait untuk penanganan anak-anak terlantar.
"Nantinya kami akan menganggarkan untuk membuat yayasan atau lembaga khusus untuk menangani anak terlantar sebelum ke proses adopsi," ucapnya.
Keenan ditemukan dalam kardus di bawah Jembatan Babaton, Kecamatan Telukjambe Timur, Jumat (27/10/2017). Saat ditemukan beratnya 2,3 kilogram dan tinggi 43 sentimeter. Sementara setelah perawatan selama empat hari, beratnya menjadi 2,6 kilogram dan tinggi 48 sentimeter.
Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang, Asep Hidayat Lukman, mengakui banyak warga hingga pejabat yang berniat mengadopsi anak tersebut, termasuk dirinya.
"Banyak yang menelepon saya ingin mengadopsi anak tersebut, bahkan juga dari jajaran kepolisian," ucapnya.