Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bebas dari PKL, Reresik Malioboro Kali Ini Usung Tema Warna-warni

Kompas.com - 31/10/2017, 12:26 WIB
Kontributor Yogyakarta, Teuku Muhammad Guci Syaifudin

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Untuk kedua kalinya kawasan Malioboro atau tepatnya di Jalan Malioboro bebas dari pedagang kaki lima (PKL). Sebelumnya pada 26 September 2017 kawasan Malioboro juga bebas dari PKL.

Bersihnya Malioboro dari PKL itu merupakan kegiatan Reresik Malioboro yang diadakan setiap hari Pasaran Jawa Selasa Wage.

Setiap Selasa Wage ikon Kota Yogyakarta itu harus bersih dari kegiatan PKL. Tak hanya PKL, angkutan seperti delman dan becak pun tak diperbolehkan mangkal di sepanjang Jalan Malioboro.

Kegiatan Reresik Malioboro untuk kedua kalinya itu terlihat berbeda dari yang pertama. Sebab warga Malioboro yang terdiri dari pedagang, komunitas, dan lainnya mengangkat tema warna-warni dalam kegiatan Reresik Malioboro kali ini. Mereka melakukan pengecetan tembok yang menjadi korban aksi vandalisme.

Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti ikut memantau langsung Reresik Malioboro yang kedua kalinya tersebut. Menurutnya, kegiatan reresik kali ini memang berbeda dengan kegiatan yang pertama. Kali ini kegiatan ini mulai mengusung tema warna-warni.

"Dengan mengangkat tema warna-warni itu menyimbolkan kebersamaan. Karena Malioboro ini tempat berkunjungnya wisatawan dari berbagai daerah ketika berkunjung Yogyakarta," ujar Haryadi di Jalan Malioboro, Selasa (31/10/2017).

Haryadi menilai, antusias warga terhadap kegiatan Reresik Malioboro pun mulai terlihat. Menurutnya, warga Malioboro terlibat langsung menjaga kebersihan dan kenyamanan dengan melakukan pengecatan.

Tak hanya warga Malioboro, penduduk luar pun mulai berpartisipasi dalam kegiatan itu. Seperti yang dilakukan alumni SMA 1 dengan membuka posko untuk tes kesehatan.

"Kalau sekadar mengosongkan gampang, tapi bagaimana warga dan pemerintah itu bisa berkompromi untuk satu hari. Jadi selama 35 hari sekali, Malioboro diisitirahatkan untuk ditata," ujar Haryadi.

Baca juga : Selasa Wage, Pedagang Stop Jualan untuk Bersih-bersih Malioboro

Haryadi mengatakan, kegiatan Reresik Malioboro bakal rutin dilakukan setiap Selasa Wage. Menurutnya, kegiatan tersebut bukan hanya program pemerintah semata, melainkan program pemilik kepentingan yang beraktivitas di Malioboro.

"Kegiatan ini juga bukan pengosongan biasa tapi kegiatan pariwisata dan budaya yang bisa diatur, sehingga Malioboro tidak kehilangan ruh sebagai etalase Kota Yogyakarta," ucap Haryadi.

"Jadi setiap Selasa Wage Malioboro lebih bisa dinikmati semua lapisan masyarakat. Yang penting tiga hal yang harus dijaga, yaitu, bersih, aman, dan tertib," kata Haryadi menambahkan.

Usung tema berbeda

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Yunianto Dwi Sutono, mengatakan, kegiatan Reresik Malioboro bakal mengusung tema yang berbeda. Tema yang diusung itu berkaitan dengan tema besarnya kegiatan, yaitu reresik yang berarti membersihkan.

"Hari ini sub temanya warna-warni atau mengecat dinding yang menjadi korban vandalisme. Ke depan kami evaluasi apakah mengulangi tema yang sama atau tema baru. Yang jelas selalu berubah," ujar Yunianto.

Kawasan Malioboro bebas dari pedagang kaki lima, delman, dan becak, Selasa (31/10/2017). KOMPAS.com/Teuku Muh Guci S Kawasan Malioboro bebas dari pedagang kaki lima, delman, dan becak, Selasa (31/10/2017).

Yunianto mengatakan, ke depan kegiatan setiap Selasa Wage itu tak hanya membersihkan kawasan Malioboro. Nantinya, kata dia, ada kegiatan kesenian dan kebudayaan untuk meramaikan kawasan bisnis tersebut setiap Selasa Wage.

"Kami mengakomodir kegiatan seni dan budaya untuk setiap Selasa Wage. Daripada kosong (PKL) lebih baik dimanfaatkan," tutur Yunianto.

Baca juga : Sultan HB X: PKL Tak Akan Hilang dari Malioboro, tetapi Harus Ditata

Terlepas dari itu, Yunianto menegaskan, menjaga kebersihan Malioboro tak dilakukan pada Selasa Wage saja. Pihaknya mengimbau pemilik toko, PKL, dan warga Malioboro untuk menjaga kebersihan setiap hari.

Menurutnya, Selasa Wage itu hari yang khusus untuk menata Malioboro yang menjadi ikon Kota Yogyakarta.

Kompas TV Andong di Jalan Malioboro Diperiksa Petugas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com