Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswi SD di Seram Tewas Setelah Jadi Korban Pencabulan Gurunya

Kompas.com - 30/10/2017, 21:47 WIB
Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON,KOMPAS.com - SSR, seorang siswi sebuah sekolah dasar di Pulau Geser, Kecamatan Seram Timur, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Maluku, korban pencabulan oleh gurunya sendiri, Senin (30/10/2017) menghembuskan nafas terakhirnya di Puskesmas setempat.

Korban meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan medis selama 6 hari usai mengalami gangguan di bagian alat vitalnya akibat dicabuli oleh IK (53) yang tak lain adalah guru bidang studi agama di SD tempatnya bersekolah.

Kapolres Seram Bagian Timur, AKBP F. Xaverius Endriady kepada sejumlah wartawan melalui pesan WhattsApp menyebutkan, korban diperlakukan tidak senonoh oleh pelaku di sebuah rumah kosong tak jauh dari tempat tinggal korban pada Selasa pekan lalu.

“Pada Hari Senin tanggal 30 Oktober 2017 Pukul 11.45 WIT bertempat di Puskesmas Geser telah meninggal dunia korban kasus pencabulan atas nama SRM,” kata Xaverius.

Baca juga : Teganya, Ulah Perempuan Jadi-jadian...

Dia mengatakan, peristiwa itu dilaporkan kedua orang tua korban yakni RK dan IR yang tinggal di Bula setelah keduanya dihubungi oleh NR bibi korban. Korban kata Xaverius, menceritakan kepada bibinya bahwa pelaku yang telah mencabulinya adalah IK.

“Saat penyidik bertanya kepada korban dia diam saja. Tapi dia mengakui kepada bibinya kalau pelaku yang telah mencabulinya adalah IK gurunya sendiri,” kata Xaverius.

Menurut dia, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan penyidik serta sejumlah bukti lainnya seperti hasil visum, IK langsung ditetapkan sebagai tersangka. Saat ini dia telah ditahan di rutan Polsek Geser.

“Pelaku dijerat dengan Undang-undnag Nomor 34 tahun 2014 tentang perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara,” katanya.

Kompas TV Dengan ditemani keluarganya, dua dari 11 siswa SD yang menjadi korban kejahatan seksual melapor ke Mapolres Bengkulu Utara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com