Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Burung Migran yang Singgah di Gorontalo Tak Sebanyak Tahun Lalu

Kompas.com - 30/10/2017, 13:43 WIB
Rosyid A Azhar

Penulis

GORONTALO, KOMPAS.com – Populasi burung pantai migran yang mengunjungi Gorontalo berkurang dari tahun-tahun sebelumnya. Demikian juga spesies yang datang, tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya.

Yang tercatat oleh sejumlah birdwatcher di Gorontalo antara lain trinil semak (Tringa glareola), trinil kaki hijau (Tringa nebularia), trinil pantai (Actitis hypoleucos), kedidi leher merah (Calidris ruficollis), dan kedidi ekor tajam (Calidris acuminata).

Lalu ibis rokoroko (Plegadis falcinellus), gagang bayam timur (Himantopus leucocephalus), gagang bayam belang (Himantopus himantopus), kecuit batu (Motacilla cinerea), cerek pasir besar (Charadrius leschenaultia),  cerek kernyut (Pluvialis fulva).

“Kalau sebelumnya ada gajahan kecil dan gajahan penggala (Numenius phaeopus), kedidi golgol (Calidris ferruginea), berkik ekor lidi (Gallinago stenura), trinil kaki merah (Tringa tetanus), terik asia (Glareola maldivarum), terik australia (Stiltia Isabella), cerek kalung kecil (Charadrius dubius),” kata Idham Ali, fotografer satwa liar yang rutin memantau keberadaan burung.

(Baca juga : Kisah Burung Migran dan Mangrove dalam Kacamata Anak-anak)

Musim migrasi burung pantai di Gorontalo secara rutin bisa dilihat pada Agustus hingga akhir Oktober. Dalam jangka waktu tersebut banyak burung mencari makan dan beristirahat.

Tiga ekor burung migran tengah mencari makan di perairan danau Limboto. Kedatangan mereka di daerah ini untuk mencari makan dan beristirahat sebelum kembali ke tempat berbiaknya di belahan bumi utara Tiga ekor burung migran tengah mencari makan di perairan danau Limboto. Kedatangan mereka di daerah ini untuk mencari makan dan beristirahat sebelum kembali ke tempat berbiaknya di belahan bumi utara
Beberapa hari kemudian, burung-burung ini terbang ke tempat lain dan spesies burung lainnya datang. Proses hilir mudik jenis burung-burung ini bisa diamati di pantai berlumpur, sawah, sungai, padang rumput, maupun danau.

“Khusus kawasan danau Limboto, dalam pengamatan kami tahun ini tidak sebanyak tahun sebelumnya. Kami tidak tahu apa penyebabnya, apakah ada hubungannya dengan proyek fisik revitalisasi danau?” tanya Idham Ali.

Idham mengatakan. jumlah individu dalam 1 spesies tahun ini tidak sebanyak tahun sebelumnya. Bahkan ada jenis tertentu yang tidak terpantau kedatangannya di Gorontalo.

(Baca juga : 40 Persen Burung Migran Alami Penurunan Populasi)

Demikian juga dengan jumlah spesies yang datang. Beberapa spesies juga tidak terlihat berkunjung di Gorontalo tahun ini.

Berbeda dengan burung resident (penetap). Jenis ini dengan mudah bisa dijumpai. Antara lain blekok sawah (Ardeola speciosa), kuntuk kecil (Egretta garzetta), kuntul kerbau (Bubulcus coromandus), dan kuntul besar (Ardea alba).

Kemudian, cangak merah (Ardea purpurea), tikusan alis putih (Poliolimnas cinerea), mandar besar (Porphyrio indicus), mandar batu (Gallinula chloropus), dan lainnya.

Pengamat burung di Gorontalo secara rutin mencatat hasil pemantauan secara berkala. Setiap pekan mereka membuat catatan jumlah populasi dan spesies burung pantai yang singgah di lokasi pemantauan.

“Kami berusaha memahami daerah kami dengan melakukan pemantauan rutin, terutama di lahan basah,” kata Fachriany Hasan, penyuluh di Balai Konservasi Sumber Daya Alam Seksi II Gorontalo.

Kompas TV Menari dan memamerkan bulu bulu adalah cara unggas menarik perhatian lawan jenisnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com