Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balok Penyangga "Flyover" Tol Pasuruan-Probolinggo Ambruk, Pengembang Minta Maaf

Kompas.com - 30/10/2017, 05:38 WIB

PASURUAN, KOMPAS.com - Pemegang Proyek Pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Tol Pasuruan - Probolinggo (Paspro) menyampaikan permintaan maaf atas ambruknya balok flyover Tol Pasuruan-Probolinggo yang terjadi pada Minggu (29/10/2017) pagi.

Peristiwa yang menewaskan satu pekerja bernama Heri itu terjadi di Desa Cukurgondang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Minggu (29/10/2017) pagi.

"Pada intinya kami minta maaf atas kejadian ini. Kami akan evaluasi untuk menjadi pembelajaran ke depannya," ucap Project Manajer Tol Paspro, I Kadek Oka Suartana dikutip Surya, Minggu.

Oka mengatakan, kejadian ini tidak pernah diduga oleh manajemen dan semua pekerjanya. Kata dia, seluruh pengerjaan sudah dilakukan sesuai dengan SOP.

"Kami memang memasang empat girder untuk pembangunan flyover yang akan menghubungkan Desa Plososari dan Desa Cukurgondang. Pekerjaan itu dilakukan sejak Sabtu kemarin," katanya.

Dia menjelaskan, pemasangan tiga girder (balok di antara dua penyangga) sebelumnya itu tidak ada permasalahan, semuanya berjalan lancar. Namun, pada pemasangan yang terakhir, ada sedikit kendala.

"Kami belum bisa tentukan juga apa yang menyebabkan kejadian ini. Kami masih runtut satu per satu aktivitas sebelum terjadi kesalahan dan membuat girder terjatuh dan menimpa pekerja," terangnya.

Baca juga : Balok Penyangga Flyover Tol Pasuruan-Probolinggo Ambruk, Polisi Selidiki Penyebabnya

Dikatakan dia, girder ini memiliki panjang kurang lebih 50,8 meter. Dengan berat diperkirakan kurang lebih 100 ton. Pemasangan ini dilakukan dua crane dengan kapasitas mampu mengangkat girder sampai dengan berat maksimaal 250 ton.

"Dari sisi crane saja kami sudah memadai.beratnya 100 ton, kami gunakan crane yang bisa mengangkat girder sampai berat maksimal 250 ton," papar dia.

Sebanyak dua orang korban terluka berat akibat kecelakaan di Proyek Strategis Nasional (PSN) Tol Pasuruan-Probolinggo (Paspro), Sugiono dan Nurdin, menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Purut, Kota Pasuruan, Jawa Timur, selain ada seorang korban tewas bernama Heri Isnandar.SURYA/GALIH LINTARTIKA Sebanyak dua orang korban terluka berat akibat kecelakaan di Proyek Strategis Nasional (PSN) Tol Pasuruan-Probolinggo (Paspro), Sugiono dan Nurdin, menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Purut, Kota Pasuruan, Jawa Timur, selain ada seorang korban tewas bernama Heri Isnandar.

Menurutnya, sebelum terjatuh, girder ini sudah pada posisi bearing pad. Sebenarnya, posisi itu sudah mendekati selesai. Namun, sayangnya, saat hendak dilakukan pemasangan bracing (pengaku), girder keempat tiba-tiba goyang dan menyentuh girder lain.

"Dan ini membuat girder-girder lainnya runtuh. Sebenarnya, yang bermasalah hanya di girder keempat saja," tandasnya.

Dikatakan dia, saat ini, pihaknya sedang membentuk tim di internal untuk mencari tahu penyebab kecelakaan ini.

Ditanya soal kerugian, Oka mengaku belum menghitungnya bersama tim. Menurutnya, saat ini, tim fokus mengevaluasi musibah ini.

"Kerugian pasti ada. Tapi kami belum membuat total secara keseluruhan. Nantilah akan kami sampaikan selanjutnya," jelasnya.

Baca juga : Pemerintah Evaluasi Desain dan Metode Kerja Tol Pasuruan-Probolinggo

Sekadar diketahui, insiden ini membuat tiga pekerja terluka dan satu di antaranya meregang nyawa.

Korban meninggal dunia bernama Heri. Ia merupakan pekerja mekanik dari PT Waskita.

Sedangkan dua korban luka berat adalah Sugiono, sopir mekanik dari PT Waskita serta  Nurdin, karyawan PT Pancang Sakti.

Berita ini sudah tayang di Surya, Minggu 29 Oktober 2017 dengan judul Konstruksi Tol Pasuruan - Probolinggo Ambruk, Pemegang Proyek Minta Maaf

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com