Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Ingin Bandung Jadi Kiblat Kota Bahagia

Kompas.com - 27/10/2017, 21:58 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil bertekad menjadikan Kota Bandung sebagai kiblat kota bahagia.

Berbagai pembangunan infrastruktur yang dibangun selama empat tahun kepemimpinannya ditujukan untuk membahagiakan warganya.

Demikian disampaikan Emil saat menjawab pertanyaan Arman, mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang di sela kuliah umum, Jumat (27/10/2017). Arman sebelumnya bertanya tentang arah pembangunan Kota Bandung selama Emil menjabat.

"Saya ingin Bandung jadi percontohan kota bahagia. Karena 87 persen warga Bandung ini bahagia," ujar Emil.

Pilihan sebagai kota bahagai penting karena kota modern atau kota hijau telah melekat di kota lain. Kota modern misalnya pasti identik dengan Jakarta, begitu dengan Kota Hijau identik dengan Bali.

Bandung pun akan difokuskan menjadi kiblat kota bahagia. Agar target direalisasi, sejumlah program dirancang mulai dari penyediaan mobile counselling yang berisi para psikolog.

"Orang kota itu banyak yang stres, makanya kami siapkan mobile counselling. Kalau stres, cari mobil ini di taman kota, ada psikiater, semua boleh dilimpahkan masalahnya," ucapnya.

Penyediaan psikolog dinilai penting untuk menekan angka bunuh diri. Di kota besar karena banyaknya masalah, kecenderungan mengakhiri hidup menjadi tinggi.

Ia lalu merujuk pada dua kota besar di dunia, yaitu Singapura dan Seoul. Di Seoul, tingkat orang yang mengakhiri hidup tertinggi kedua di dunia.

"Saya sediakan psikolog agar tidak bunuh diri, saya ini serius," ucap bakal calon Gubernur Jabar ini.

Baca juga : Ridwan Kamil: Saya Tetap Bantu Bandung, tapi dari Gubernur

Selain layanan konsultasi keliling, Emil juga menyediakan 1.500 dokter dan perawat untuk merawat pasien di rumah. Para dokter langsung ke rumah pasien untuk memberikan penanganan lebih lanjut.

Langkah itu, sambung dia, dinilai lebih hemat ketimbang merawat pasien di rumah sakit.

"Ketimbang orang miskin ke rumah sakit, padahal bisa saja dirawat di rumah. Bisa membuat BPJS tidak jebol," ucapnya.

Dalam hal permodalan, Emil mensyaratkan istilah Kredit Mesra. Ketika ingin pinjam modal, maka harus mendapat rekomendasi dulu dari ketua dewan masjid.

"Jadi tujuan akhir pembangunan itu kebahagiaan. Dan, teori bahagia itu datang dari silaturahmi," paparnya.

Baca juga : Kehidupan Bandung Cindy, Politik Identitas, dan Fenomena Ridwan Kamil

Kompas TV Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar memutuskan untuk mendukung Ridwan Kamil sebagai Calon Gubernur Jawa Barat pada Pilkada Jawa Barat 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com