Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Rombongan MTQ Asal Lombok Utara Dilempar Sekelompok Orang

Kompas.com - 27/10/2017, 21:21 WIB
Syarifudin

Penulis

BIMA, KOMPAS.com - Sebuah mobil dinas milik pemerintah Kabupaten Bima diduga dilempar oleh sekelompok mahasiswa, Jumat (27/10/2017).

Aksi penyerangan dan perusakan mobil yang membawa rombongan kafilah dari Lombok Utara itu terjadi di jalan lintas negara, depan sebuah kampus STKIP di Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima.

"Mobil dinas itu milik Bappeda yang dipakai untuk membawa rombongan kafilah asal Lombok Utara," kata Kepala Subagian Pemberitaan Humas Protokol Pemda Bima, Ruslan.

Ruslan menyebutkan, perstiwa itu bermula ketika sebuah mobil dinas yang membawa rombongan kafilah berjalan menuju kampus STKIP, salah satu lokasi dilangsungkan lomba MTQ ke-27 tingkat Provinsi NTB tahun 2017.

Setiba di tempat kejadian perkara, lanjut Ruslan, sebuah mobil yang membawa rombongan berjumlah tujuh orang itu dihadang dan dilempari dengan batu oleh sekelompok orang yang saat itu sedang berorasi di depan kampus sepulang berunjuk rasa di Kota Bima.

"Saat itu, mobil rombongan sedang menuju kampus. Melihat mobil datang, langsung dilempar hingga mengenai bagian depan mobil Bappeda yang membawa kafilah," kata Ruslan.

Akibat aksi penghadangan dan perusakan tersebut, mobil dinas yang membawa rombongan MTQ rusak di beberapa dibagian.

"Mobil rusak dibagian kap atas dan samping depan. Insiden perusakan mobil dinas sudah dilaporkan kepada Ibu Bupati (Bima)," tutur dia.

Baca juga : Tengkorak di Dalam Sumur Tua Itu Korban Pembunuhan 2 Tahun Lalu

Kasus perusakan aset pemerintah ini juga telah dilaporkan ke mapolres setempat, untuk diproses hukum.

"Karena ini merupakan tindak kriminal perusakan fasilitas pemerintah, maka Bupati menyerahkan kepada proses hukum. Bahkan sudah dilaporkan oleh pejabat Bappeda ke Polres Bima," ucap Ruslan

Sementara itu, kata Ruslan, pihak kampus STKIP Taman Siswa telah menyampaikan permohonan maaf atas insiden perusakan yang diduga melibatkan sekelompok mahasiswa setempat.

Selain itu, pihak kampus juga menjamin keamanan dan kenyamanan bagi para kafilah selama mengikuti lomba dalam kampus.

"Pasca-insiden, pihak kampus langsung minta maaf. Mereka juga siap meningkatkan pengawasan untuk memastikan keamanan dan keselamatan bagi para kafilah," kata Ruslan.

Baca juga : Jembatan Darurat Ambruk Saat Dilewati Rombongan Pengantar Jenazah

Hingga saat ini, kasus tersebut masih ditangani pihak kepolisian. Sementara itu, Kapolres Bima belum bisa dikonfirmasi.

Kompas TV Pasca-bentrokan antar aparat dan warga pada Senin kemarin, 18 pelaku ditangkap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com