PURBALINGGA, KOMPAS.com - Sebuah jembatan darurat di Desa Losari, Kecamatan Rembang, Purbalingga, Jawa Tengah ambruk saat dilewati iring-iringan pengantar jenazah, Kamis (26/10/2017). Akibatnya, tiga orang dari rombongan terjatuh ke dalam Sungai Bodas dan mengalami luka-luka.
Kepala Desa Losari Harwanto saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/10/2017) mengatakan, ketiga korban yakni Dani Sutrisno (18) warga Desa Gunungwuled, Bagyo (16) warga Desa Losari, serta Fajar Afandi (17) warga Desa Sinduaji, Kabupaten Banjarnegara. Ketiga korban mengalami luka lecet dan memar di beberapa bagian tubuhnya.
“Sekitar pukul 09.30 WIB, jembatan darurat yang sedang dilewati rombongan pengiring jenazah tiba-tiba ambruk, untungnya sudah lewat (menyeberang),” katanya.
Menurut Harwanto, jembatan darurat yang terbuat dari bambu dan kayu tersebut memiliki lebar 1 meter dan panjang 10 meter. Ambruknya jembatan darurat ini diduga karena tidak kuat menahan beban rombongan yang lewat secara bersamaan.
Baca juga : Jalan dan Jembatan Ambruk akibat Banjir di Belitung Timur
“Memang jembatan darurat, jadi tidak untuk dibebani terlalu berat. Saat ini jembatan utama sudah ada pengecoran, harapannya segera bisa dilalui,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Rembang, Ajun Komisaris Ngatijan saat dihubungi di hari yang sama mengungkapkan, ambruknya jembatan tersebut akibat bambu penopang yang sudah lapuk.
Pihaknya sudah berkomunikasi dengan sejumlah pihak termasuk perangkat desa dan rekanan penggarap proyek utama untuk kembali membangun jembatan darurat yang lebih kokoh. Pasalnya, tanpa jembatan darurat, akses warga antara Desa Losari dengan Desa Gunungwuled, Kecamatan Rembang otomatis terputus.
“Untuk sementara warga harus menggunakan jalan alternatif yang jaraknya kurang lebih satu kilometer melewati Desa Sumampir, Rembang hingga jembatan darurat diperbaiki,” katanya.