Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja Tidur Nonstop hingga 13 Hari, Dokter Sebut "Hypersomnia"

Kompas.com - 27/10/2017, 07:58 WIB

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Remaja 13 tahun bernama Siti Raisa Miranda atau Echa yang tidur nonstop selama 13 hari di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, sudah pernah dibawa berobat ke dokter dan rumah sakit. Ada sekitar tiga dokter yang menanganinya.

Ayah Echa, Mulyadi, menyebutkan, salah satu dokter yang pernah menangani Echa adalah dr Yanti Fitria, dokter spesialis kejiwaan dari Rumah Sakit Ulin Banjarmasin.

Saat dikonfirmasi, Yanti tidak mengiyakan namun juga tidak menyanggah bahwa dirinya pernah menangani Echa.

"Kalau aku sebagai dokter tidak mengonfirmasi atau tidak menyangkal. Terkait pemeriksaan Echa juga tidak ada statement, terkecuali apabila menanyakan sebagai pendapat ahli secara umum tanpa terkait pasien," ungkap Yanti.

Namun, dia mengatakan bahwa secara umum, kasus yang dialami Echa bisa disebut "hypersomnia" atau kelebihan tidur. Faktor pemicunya bisa karena terlalu banyak tidur malam atau kesulitan untuk bangun di waktu siang hari, dilihat tergantung pada seberapa jauh itu mengganggu.

(Baca juga : Remaja Ini Tidur Nonstop Selama 13 Hari, Bangun Sebentar lalu Tidur Lagi)

Karena, menurut Yanti, ada juga orang yang hanya memiliki sedikit waktu tidur tetapi tidak mengalami masalah ini. Namun ada pula yang mengalaminya sampai benar-benar mengganggu aktivitas, seperti tak bisa makan, tak bisa sekolah atau kerja.

Soal penyebab, Yanti mengatakan bisa disebabkan banyak faktor.

“Entah dari segi biologis, sosial, kultural dan psikologis. Sementara soal diagnosis,” katanya, Rabu.

Untuk kasus Echa, Yanti menolak mengutarakan diagnosis terhadap Echa kepada publik karena itu adalah hak pribadi pasien.

(Baca selengkapnya: Cerita di Balik Tidur Nonstop hingga 13 Hari yang Dialami Remaja Echa)

Cerita Echa mengemuka ke publik setelah ayahnya mengunggah foto dan kisah-kisah Echa di akun Facebook miliknya. Mulyadi mengatakan bahwa sudah setahun ini, anaknya kerap mengalami penyimpangan tidur.

Echa bisa tidur berhari-hari tanpa bangun. Namun, dia tetap mengunyah dan minum ketika diberi makanan dan minuman sementara matanya terpejam dan badannya lemas seperti layaknya tertidur.

Mulyadi mengatakan, hal ini terjadi kepada anaknya setelah mengalami kecelakaan setahun yang lalu. Berdasarkan informasi yang diperoleh dan penelusurannya, Mulyadi menduga anaknya terkena sindrom Putri Tidur atau Sindrome Kleine-Levin.

 


Berita ini telah tayang di Banjarmasinpost.com, Rabu (25/10/2017), dengan judul: Echa Si ‘Putri Tidur’ Masih Cepat Mengantuk, Dokter Yanti Sebut Hypersomnia, apa itu?

 

 

Kompas TV . Di Banjarmasin seorang anak mengidap penyakit langka yang membuatnya tidur pulas selama 13 hari.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com