Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat "Flyover" Dibangun, Jawa Tengah Siap Hadapi Arus Mudik

Kompas.com - 26/10/2017, 18:57 WIB
David Oliver Purba

Penulis

BREBES, KOMPAS.com- Insiden "Brexit" atau kemacetan parah sepanjang 20 kilometer terjadi di Gerbang Tol (GT) Brebes Timur saat mudik Lebaran 2016 tak boleh terjadi lagi.

Saat itu, para pemudik terjebak macet di dalam tol. Tak mudah mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) ketika itu. 

Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menyayangkan jatuhnya belasan korban jiwa di musim mudik lebaran 2016, akibat terjebak kemacetan di pintu keluar Tol Brebes Timur, Jawa Tengah.

Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), 17 orang tewas di wilayah Pejagan – Brebes, enam orang akibat kecelakaan dan 11 orang akibat terdampak kemacetan yang memakan waktu 2 hingga 36 jam. Dari 11 yang meninggal, 10 di antaranya perempuan. 

Baca: Evaluasi Petaka Brexit pada Mudik 2016

Pada triwulan keempat 2017, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meresmikan empat jalan layang atau flyover yang dibangun di Kabupaten Berebes dan Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

Dua flyover yang dibangun di Kabupaten Brebes yaitu Flyover Dermoleng dan Flyover Kretek dengan masing-masing anggaran pembangunan sebesar Rp 64,2 miliar dan
Rp 82,9 miliar.

Adapun Flyover Dermoleng dibangun selama 6 bulan dengan panjang 500 meter, dan lebar 11 meter. Sedangkan, Flyover Kretek yang memiliki panjang 700 meter, dan
lebar 11,2 meter dibangun selama 8 bulan.

Dua flyover lainnya yang dibangun di Kabupaten Tegal yaitu Flyover Klonengan dan Flyover Kesambi.

Gubernur Jawa Tengah, Bupati Brebes, Bupati Tegal, dan Kementerian PUPR meresmikan empat flyover yang dibangun Kabupaten Brebes dan Kabupaten Tegal serta Underpass Jatingaleh di Kota Semarang, Rabu (25/10/2017).
DAVID OLIVER PURBA/ KOMPAS.com Gubernur Jawa Tengah, Bupati Brebes, Bupati Tegal, dan Kementerian PUPR meresmikan empat flyover yang dibangun Kabupaten Brebes dan Kabupaten Tegal serta Underpass Jatingaleh di Kota Semarang, Rabu (25/10/2017).

Flyover Klonengan dikerjakan selama 6 bulan dengan panjang 1.011 meter dan lebar 11 meter. Pembangunan flyover ini menghabiskan biaya sebesar Rp 112,4 miliar.

Sementara, flyover Kesambi dibangun selama 7 bulan dengan panjang 470 meter dan lebar 11 meter.

Anggaran pembangunan jalan layang ini mencapai Rp 58 miliar. Pendanaan pembangunan keempat flyover menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di bawah pengawasan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Ganjar mengatakan, pembangunan empat flyover itu bertujuan untuk mengurangi
kemacetan akibat adanya perlintasan sebidang kereta api.

Baca: Pembangunan Infrastruktur Jateng Maju Pesat Tanpa Direpoti Birokrasi

Selesainya pembangunan empat flyover itu diyakini mampu mengurangi kemacetan serta mempercepat waktu tempuh kendaraan khususnya saat mudik lebaran dari exit Tol Pejagan ke Puwokerto yang sebelumnya 16 jam menjadi 4 jam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com