Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semburan Pasir dan Lumpur Setinggi 10 Meter Muncul Saat Warga Bikin Sumur Bor

Kompas.com - 26/10/2017, 15:55 WIB
Kurnia Tarigan

Penulis

PALANGKARAYA, KOMPAS.com - Semburan pasir dan lumpur muncul saat petugas dari Relawan Masyarakat Peduli Api (MPA) menggali sumur bor untuk sumber air dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan saat musim kemarau tiba di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Kamis (26/10/2017).

Semburan setinggi 10 meter itu mengejutkan saat para relawan sudah mengebor sebanyak 14 sumur dan akan mengebor sumur selanjutnya.

Menurut Irawan, salah satu relawan yang mengerjakan pembuatan sumur bor, semburan pasir bercampur lumpur ini terjadi 3 kali.

"Saat kami menggali sumur bor yang ke-15, dengan kedalaman 26 meter, muncul semburan pasir bercampur lumpur dengan ketinggian hingga puluhan meter, lalu kami segera melaporkan hal itu ke fasilitator kami di Palangkaraya. Namun kami disuruh untuk melanjutkan, dengan berpindah posisi, kami kembali menggali dengan berpindah lokasi yang berjarak sekitar 600 meter, akan tetapi saat pengeboran, kami kembali dikejutkan dengan semburan pasir bercampur lumpur, sama seperti di lubang sebelumnya," katanya.

Semburan berlangsung selama sekitar 20 menit, setelah itu semburan menurun dan melebar hingga menimbulkan lubang dengan diameter sekitar 2 meter.

Temuan adanya semburan pasir bercampur lumpur itu, membuat para relawan panik dan langsung melaporkan kejadian itu ke Polres Pulang Pisau serta BPBD Kabupaten Pulang Pisau. Petugas langsung turun ke lokasi semburan pasir dan lumpur itu.

Jajaran kepolisian dan tim BPBD meminta kepada relawan untuk menghentikan semua aktivitas pengeboran sumur bor untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.

Rahmat, Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Pulang Pisau, mengatakan bahwa hingga kini belum bisa dipastikan penyebab munculnya semburan pasir bercampur lumpur tersebut.

"Lokasi pengeboran ini merupakan lokasi rawansehingga semburan pasir bercampur itu diduga berasal dari gas metana atau gas rawa, lantaran semburan mengeluarkan arima gas yang cukup kuat," katanya.

Baca juga : Foto-foto Semburan Abu dan Awan Panas Gunung Sinabung

Kini lokasi tersebut sudah dipasangi garis polisi untuk menghindari jatuhnya korban akibat dari semburan pasir bercampur lumpur. BPDB Kabupaten Pulang Pisau juga telah menyiagakan petugas untuk bisa memantau perkembangan dari semburan tersebut.

Petugas BPBD juga akan menurunkan tim khusus untuk mengetahui penyebab semburan agar bisa dilakukan upaya antisipasi.

 

Kompas TV Lokasi semburan lumpur panas di kecamatan Parung Ponteng Tasikmalaya Jawa Barat, kini bertambah menjadi dua titik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com