Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jenderal" Bandar Sabu Tewas Ditembak di Yogyakarta

Kompas.com - 25/10/2017, 18:45 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Seorang bandar besar sabu di DI Yogyakarta dan sekitarnya tewas ditembak petugas BNNP DIY setelah berusaha melarikan diri.

Bandar berinisial BOP dan sering disebut "Jenderal" ini ditembak di daerah Gamping, Sleman pada Selasa (24/10/2017) malam.

Kepala BNNP DIY, Brigjen Pol Triwarno Atmojo mengatakan, tersangka BOP merupakan target Daftar Pencarian Orang (DPO) terkait kasus narkoba. Tersangka BOP ditangkap di Stasiun Gambir Jakarta oleh tim BNN RI dan BNNP DIY.

"BOP menjadi DPO, Polda DIY, BNN Pusat dan BNNP DIY. Tim gabungan BNN Pusat dan BNNP DIY berhasil menangkap BOP di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat," ujar Kepala BNNP DIY, Brigjend Pol Triwarno Atmojo dalam jumpa pers, Rabu (25/10/2017)

(Baca juga : Sebelum Tewas Diperkosa, Ica Diajak Pesta Sabu dan Miras Oplosan)

Tersangka BOP sering disebut dengan julukan "jenderal" karena merupakan pemasok terbesar sabu untuk wilayah DI Yogyakarta, Jawa Tengah dan Kalimantan. Para pengedar yang ada di wilayah tersebut, semua mengambil barang dari tersangka BOP.

"BOP ini sering disebut jenderal, pemasok terbesar DIY melalui agennya di Magelang ," urainya.

Barang sabu didapatkan tersangka BOP dari Aceh. Setelah itu, barang dibawa ke Jakarta lewat jalur darat.

"Yang untuk di Jawa Tengah dan DIY, disebarkan lewat agen di Magelang. Setiap bulan, BOP dapat menjual sabu 3 kilogram yang dipasok ke Jawa Tengah, DIY dan Kalimantan dengan omset Rp 4,5 miliar," tuturnya.

Tersangka BOP juga sempat mendekam di Nusakambangan setelah ditangkap oleh Polda DIY pada tahun 2000 lalu. Saat itu BOP tertangkap dengan barang bukti 10 kilogram ganja, 100 gram sabu, puluhan gram serbuk putaw dan ratusan butir ekstasi.

"Di putusan pengadilan dihukum seumur hidup. Tersangka pada tahun 2009 mendapat grasi dari presiden dan pada tahun 2013 dinyatakan bebas," ungkapnya.

Sementara itu, Kabid Brantas BNNP DIY, AKBP Mujiyana, menambahkan, tersangka BOP tertangkap setelah hasil dari pengembangan sebelumnya. BNNP DIY menangkap tiga orang pengedar jaringan Subang di Wonosari dan semuanya mengaku mendapatkan pasokan barang dari BOP.

"Ditangkap di Jakarta, BOP kami bawa ke Yogyakarta untuk pengembangan," ujarnya.

Namun sesampainya di Jalan Wates, Gamping, Sleman, sekitar pukul 04.00 Wib, tersangka BOP mengatakan ingin buang air kecil. Rombongan lantas berhenti dan ada dua petugas yang mengawal BOP turun untuk buang air kecil.

"Saat kencing di pinggir jalan itu, BOP melarikan diri masuk ke semak-semak, kondisi masih gelap. Petugas melakukan tembakan peringatan sampai 3 kali tetapi tidak direspons dan akhirnya dilakukan tindakan tegas," ucapnya.

Tersangka BOP meninggal di tempat dan jenazahnya langsung dibawa ke RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.

"Tersangka BOP meninggal di tempat dan langsung dibawa ke RSUP Dr Sardjito," pungkasnya.

 

Kompas TV Penyitaan dilakukan BNN Kota Singkawang, Kalimantan barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com