Wasna bersyukur Pemerintah Jawa Tengah mau peduli terhadap rakyat miskin seperti dirinya. Program Rehabilitas Rumah Tidak Layak Huni itu mengubah kehidupan keluarga miskin itu.
"Alhamdulillah, Saya bersyukur sekali rumah diperbaiki. Terima kasih banyak," ujar Wasna dengan mata berkaca-kaca.
Perempuan tua itu mengaku bingung karena tak memiliki uang untuk membayar tukang yang memperbaiki rumahnya. “Saya tidak punya uang untuk bayar tukang,” ungkapnya.
Ganjar menenangkan Wasna dengan menjelaskan bahwa masyarakat yang bekerja membangun rumahnya merupakan bentuk swadaya masyarakat.
Apalagi, pembangunan tersebut juga dibantu oleh para anggota TNI yang mengikuti Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).
“Tidak perlu dibayar ini bentuk gotong royong warga. Apalagi ada TNI di sini, masa dibayar,” katanya.
Ganjar pun mengapresiasi hasil rehabilitasi RTLH yang dikerjakan cukup baik. Ia berharap bantuan yang diberikan itu dapat meringankan beban Wasna dan keluarganya.
Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni merupakan salah satu program pengentasan masyarakat miskin Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan anggaran Rp 10 juta per rumah.
Pada 2017, Pemerintah Jawa Tengah menargetkan jumlah rumah yang direhabilitasi sebanyak 20.027 rumah. Jumlah itu meningkat jauh dibanding target pada 2016 yang hanya berjumlah 3.601 rumah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.