SEMARANG, KOMPAS.com - Pamerintah Provinsi Jawa Tengah meresmikan pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kepulauan Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah.
Proyek dengan kapasitas energi sebesar 283 kWp merupakan kerjasama Pemerintah Jawa Tengah dengan Pemerintah Denmark.
Proyek PLTS itu akan dibangun di tiga pulau, yaitu Pulau Parang dengan kapasitas 136 kWp, Pulau Nyamuk 111 kWp, dan Pulau Genting 36 kWp.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, proyek pembangunan PLTS di Karimunjawa dilakukan untuk mendukung ketersediaan listrik di destinasi wisata bahari itu.
Baca: Listrik di Karimunjawa Hanya Untuk 12 Jam, Ini Kata Gubernur Ganjar
Selama ini, energi yang dihasilkan dari PLTS dan Pembangkit Listrik Tenaga Disel (PLTD) yang sudah ada hanya cukup untuk digunakan selama enam jam per hari.
Padahal, Karimunjawa merupakan destinasi wisata populer di Jawa Tengah yang memerlukan pasokan listrik lebih besar. Dengan dibangunnya PLTS tersebut, diharapkan mulai Oktober 2018 sebagian besar wilayah Karimunjawa bisa menikmati listrik selama 24 jam setiap hari.
"Karimunjawa karena ciri khasnya pulau-pulau kecil, maka kalau bisa energi yang lebih ramah lingkungan. Panas matahari yang paling pas. Ini juga dilakukan untuk mendukung pengembangan wisata di Karimunjawa," ujar Ganjar di Kantor Bappeda Provinsi Semarang, Jawa Tengah, Senin (23/10/2017).
Ia mengatakan, pasokan listrik yang dihasilkan dari PLTS tersebut sebesar 283 kWp atau mampu memasok listrik untuk 645 rumah tangga.
Pasokan listrik selama 24 jam tanpa henti diyakini bakal menggerakkan ekonomi masyarakat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.