Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/10/2017, 23:56 WIB
Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memuji sistem sasi yang merupakan kearifan lokal di Kepulauan Maluku, berupa larangan untuk mengambil hasil sumber daya alam tertentu sebagai upaya menjaga mutu dan populasi sumber daya hayati, baik hewani maupun nabati.

Pujian Menteri Susi itu disampaikannya usai membuka Sasi Lola di Pulau Hatta, Kabupaten Maluku Tengah, Senin (23/10/2017). Acara itu juga dihadiri Gubernur Maluku Said Assagaff dan Kapolda Maluku Irjen Pol Drs Deden Juhara.

"Saya pikir sistem sasi yang ada di Maluku ini, dan banyak pulau-pulau lain, melakukan hal yang sama. Itu hal yang luar biasa arif, dan mereka sudah tahu tujuannya untuk meningkatkan pendapatan. Jadi sasi, penyetopan penangkapan untuk tujuan peningkatan pendapatan," ujar Susi melalui siaran pers Humas Pemprov Maluku yang diterima Kompas.com, Senin malam.

Dia lantas meminta sistem sasi di Maluku dapat terus dijaga dan dilestarikan serta dipatuhi oleh masyarakat. Dia juga meminta agar semua orang luar harus menghormati tradisi sasi yang ada di Maluku.

"Jangan sampai bapak di sini terapkan sasi untuk nelayan bapak, tapi nelayan dari luar datang ambil diperbolehkan atau dibiarin. Ini tidak boleh," tegasnya.

Menteri Susi juga mengingatkan warga Pulau Hatta jangan karena terumbu karangnya bagus dan banyak aneka ikan hias di situ lantas berbisnis ikan.

"Sebaiknya bisnis ikan yang lain deh. Jangan ikan hias deh. Kalau bapak sudah mulai bisnis ikan hias, nanti ikan hiasnya berkurang atau pergi, lalu turisnya nggak datang lagi. Karena turis datang ke sini untuk apa? Ya coral dengan ikan-ikan hiasnya yang cantik-cantik itu," tuturnya.

Baca juga : Susi: Kearifan Nelayan Banda Harus Ditiru

Dia menyarankan, sebaiknya para nelayan setempat menangkap jenis ikan jenis yang lain saja. Misalnya ikan tuna, ikan layar, ikan kakap atau ikan kerapu.

Lebih jauh tentang Kepulauan Banda, Menteri Susi mengaku baru pernah datang ke daerah itu, dan terpesona dengan pemandangan alamnya.

"Banda ini luar biasa. Pemandangan gunung api, lautnya biru, jernih, luar biasa. Ikannya banyak. Saya dengar tunanya sudah bisa dapat sampai 90 kiloan. Berarti walaupun dari jauh perang kita melawan, illegal fishing itu mengakibatkan perang yang baik di sini karena ikan-ikannya lebih besar dan lebih banyak," tuturnya.

Dia mengatakan, Presiden Joko Widodo sudah berkomitmen untuk melindungi Indonesia. Bahkan telah dibuat Perpres No 44 yang menyebutkan bahwa kapal asing dan modal asing tidak boleh masuk ke industri perikanan tangkap.

"Ya, kalian awasi semua. Tadi gubernur bilang kalian harus jaga. Kalau orang asing bikin pengolahan, boleh. Pabrik untuk beli ikan dari nelayan untuk diolah, boleh. Tapi soal tangkap ikan diserahkan ke bapak-bapak semua. Itu presiden sangat komitmen dan kita semua harus mendukung dengan cara menjaganya," tegas Menteri Susi.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Maluku Said Assagaff mengungkapkan rasa senangnya karena Menteri Susi bisa hadir di Pulau Rhun, Kepulauan Banda, bersama dengan Duta Besar (Dubes) Amerika Joseph R Donovan Jr, untuk memperingati 350 tahun perjanjian Breda di kota Belanda, terkait pertukaran Kota Manhattan dan Pulau Rhun.

Dia lantas mengingatkan agar masyarakat Pulau Hatta tetap menjaga laut mereka dari pencemaran.

"Masyarakat di sini mungkin menggagap Pulau Hatta ini biasa-biasa saja. Karena setiap hari melihatnya. Tapi orang luar yang datang, pasti kaget, karena begitu indah dengan pasir putihnya yang bagus," ujar Gubernur Assagaff.

Baca juga : Menteri Susi Akan Pamerkan 10 Kapal Asing Raksasa Pencuri Ikan

Ke depan, menurut Gubernur, Pemerintah Provinsi Maluku akan membangun Banda dengan transportasi yang lebih aman dan nyaman. Agar turis mau datang berlama-lama di kepulauan ini. Semua ini, lanjut dia, demi kesejahteraan masyarakat di Kepulauan Banda.

"Jadi jangan percaya isu-isu yang bilang, kampung warga akan digusur karena rencana bandara Bandanaira akan dibangun lebih baik dari sekarang," tandas gubernur.

Kompas TV Susi Pudjiastuti sempat panik di awal acara.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Syukuran Pendopo Serambi Madinah, Pemkab Tanah Bumbu Gelar Tabuhan 1.000 Rebana

Syukuran Pendopo Serambi Madinah, Pemkab Tanah Bumbu Gelar Tabuhan 1.000 Rebana

Regional
Setahun Tragedi Kanjuruhan dan Perjuangan Mencari Keadilan

Setahun Tragedi Kanjuruhan dan Perjuangan Mencari Keadilan

Regional
Hadiri Fashion Show Istana Berbatik, Gubernur Syamsuar Promosikan Batik Riau Hasil Kreasi Pebatik Daerah

Hadiri Fashion Show Istana Berbatik, Gubernur Syamsuar Promosikan Batik Riau Hasil Kreasi Pebatik Daerah

Regional
Kepala BPBD Riau: Kabut Asap di Riau Berasal dari Karhutla di Sumsel dan Jambi

Kepala BPBD Riau: Kabut Asap di Riau Berasal dari Karhutla di Sumsel dan Jambi

Regional
Pj Gubernur Sulsel Bakal Bangun 100.000 Rumpon untuk Sejahterakan Nelayan

Pj Gubernur Sulsel Bakal Bangun 100.000 Rumpon untuk Sejahterakan Nelayan

Regional
Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Regional
Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Regional
Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Regional
Pikirkan Anak-anak Melayu Rempang!

Pikirkan Anak-anak Melayu Rempang!

Regional
Mas Dhito Berharap Kampung Lukis Ruslan Lahirkan Bibit-bibit Pelukis di Kabupaten Kediri

Mas Dhito Berharap Kampung Lukis Ruslan Lahirkan Bibit-bibit Pelukis di Kabupaten Kediri

Regional
Pemkab Kediri Kawal Persiapan Bandara Dhoho, Mulai dari Pembebasan Lahan Jalan hingga Site Development

Pemkab Kediri Kawal Persiapan Bandara Dhoho, Mulai dari Pembebasan Lahan Jalan hingga Site Development

Regional
Terima Kunjungan JKONE, Bupati Jembrana Kenalkan Sentra Tenun

Terima Kunjungan JKONE, Bupati Jembrana Kenalkan Sentra Tenun

Regional
22 Klub Sepak Bola Antarpelajar SMA Rebutkan Piala Bupati HST

22 Klub Sepak Bola Antarpelajar SMA Rebutkan Piala Bupati HST

Regional
Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Regional
Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com