Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inovatif...Jawa Tengah Olah Sampah Jadi Listrik

Kompas.com - 23/10/2017, 19:20 WIB
David Oliver Purba

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menjalin kerjasama dengan Pemerintah Denmark dalam Program Environmental Support Programme Phase 3 (ESP3) di bidang lingkungan hidup.

Salah satu kegiatan yang didanai dari hibah Pemerintah Denmark yakni mengubah sampah dan limbah menjadi sumber energi listrik.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, tiga daerah yang disasar dalam kerjasama ini ialah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang Kota Semarang, pengolahan limbah di Klaten, dan TPA di Cilacap.

Rencananya, Pemerintah Jawa Tengah akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas Metana dengan kapasitas maksimal 1,3 megawatt di TPA Jatibarang. Dengan luas lahan 90.000 meter persegi, TPA Jatibarang setiap hari mampu menampung sampah rata-rata 850 ton.

Baca: Di Desa Ini Selokan Sampah Disulap Jadi Berair Jernih dan Penuh Ikan

Proyek tersebut menelan anggaran sebesar Rp 71 miliar, dengan rincian Rp 44 miliar yang merupakan anggaran hibah dari Pemerintah Denmark guna membiayai instalasi listrik, Rp 18 miliar untuk pembangunan zona buang oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan Rp 9 miliar oleh Pemerintah Kota Semarang untuk menyediakan lahan dan tanah urug.

Proyek yang ditargetkan beroperasi pada Oktober 2018 itu bakal menghasilkan listrik lebih dari 10.000 megawatt jam per tahun. Manfaat lainnya yaitu menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) lebih dari 6.000 ton CO2 per tahun.

Teknologi itu juga mampu mencegah terjadinya pencemaran lingkungan dari sampah dan air lindi. Adapun, air lindi merupakan cairan yang sangat berbahaya karena selain kandungan organiknya tinggi, juga dapat mengandung unsur logam

Penerapan di Klaten

Ganjar menilai teknologi itu sangat tepat diterapkan di Klaten karena sampah tidak dimanfaatkan masyarakat. Berbeda dengan dahulu, sekarang Pemerintah Kabupaten Klaten mengolah sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat.

"Ketika program ini sukses, Kami akan tularkan ke yang lain," ujar Ganjar usai kegiatan seremonial groundbreaking ESP 3 di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Tengah, Semarang, Senin (23/10/2017).

Duta Besar Denmark untuk Indonesia Rasmus Abildgaar Kristensen saat groundbreaking program kerjasama Environmental Support Programme Phase 3 (ESP3) di Kantor Bappeda Provinsi Jawa Tengah, Semarang,  Senin (23/10/2017).
DAVID OLIVER PURBA/ KOMPAS.com Duta Besar Denmark untuk Indonesia Rasmus Abildgaar Kristensen saat groundbreaking program kerjasama Environmental Support Programme Phase 3 (ESP3) di Kantor Bappeda Provinsi Jawa Tengah, Semarang, Senin (23/10/2017).

Kegiatan tersebut juga dihadiri Duta Besar Denmark untuk Indonesia Rasmus Abildgaar Kristensen serta perwakilan dari Kementerian ESDM dan KLHK RI.

Daerah lain yang menjadi sasaran kerjasama serupa yakni Kabupaten Klaten. Rencananya, di daerah ini akan dibangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan fasilitas biogas.

Teknologi tersebut dibangun melihat besarnya hasil limbah produksi pangan dan olahan di Klaten. Saat ini, terdapat 162 industri kecil menengah (IKM) di Klaten mengekstrasi sari pati dari serat batang aren dan menghasilkan limbah cair sekitar 185 meter kubik per hari. Ada juga limbah padat yang dibuang ke sungai tanpa diolah sebanyak 18 ton per hari.  

Penerapan teknologi pengolahan sampah di Klaten akan menghasilkan gas metana 3.111 megawatt jam per tahun, yang disalurkan ke 2.200 rumah tangga. Pengelolaan dilakukan oleh  Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk membiayai operasional dan pemeliharaan teknologi tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com