Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi Angkutan Online dan Konvensional di Bandung Sepakat Berdamai

Kompas.com - 20/10/2017, 22:27 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Perseteruan moda transportasi berbasis aplikasi dan konvensional di Kota Bandung berakhir, Jumat (20/10/2017) malam. 

Perdamaian tersebut dibuat dalam sebuah perjanjian di atas kertas yang ditandatangani oleh Ketua Umum Wadah Aliansi Aspirasi Transportasi (WAAT) Hermawan dan Kordinator Lapangan Perkumpulan Pengemodi Online Satu Komando (Posko), Tezar Dwi Aryanto di Markas Polrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung.

Penandatanganan kesepakatan damai disaksikan langsung oleh Kepala Polrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo.

"Saya terharu, mulai malam ini dan seterusnya masyarakat Kota Bandung bisa aman, damai, dan tentram. Kedua belah pihak bisa menjalankan pekerjaannya masing-masing setelah menandatangi surat ini," kata Hendro seusai penandatanganan. 

Hendro berharap, kesepakatan damai yang sudah ditandatangani dua belah pihak bisa tersampaikan dengan baik sampai akar rumput sambil menunggu terbitnya regulasi yang mengatur tentang penyelenggaraan transportasi online dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 26 Tahun 2017.

"Jadi sambil nunggu Regulasi keluar, kedua belah pihak ini sudah bisa sama-sama berdamai dan bisa sama-sama beroperasi," katanya.

Di tempat yang sama, Ketua Posko, Tezar Dwi Aryanto berharap ke depan tidak ada lagi gesekan-gesekan yang terjadi antara ojek online dengan konvensional di jalanan.

"Dengan perdamaian ini akan lebih baik dan kita tentu bisa menjadi lebih tenang. Biar kisruh ini enggak berlarut. Dengan kata damai ini, kita sekarang bisa jalan bersama-sama," tuturnya.

Baca juga: Sopir Angkot di Bandung Rusak Mobil Pengemudi Grab

Lebih lanjut Tezae berjanji pihaknya akan menyebarkan berita perdamaian tersebut kepada seluruh anggotanya demi menjaga kondusivitas Kota Bandung.

"Saya rasa hasil revisi Permenhub kemarin sudah cukup adil dan tinggal realisasinya saja. Mulai malam ini, kita akan sebarkan perdamaian ini kepada rekan-rekan yang lain," akunya.

Sementara itu, Ketua Umum Wadah Aliansi Aspirasi Transportasi (WAAT) Hermawan menambahkan, dengan perdamaian tersebut tidak ada lagi aksi kekerasan antarduabelahpihak seperti yang terjadi Jumat pagi.

"Jadi kejadian-kejadian ini kalau tidak disikapi ini akan terjadi hal yang tidak diinginkan.  Makanya kita duduk bersama. Ini biar enggak berlarut-larut," tandasnya.

Kompas TV Ada Larangan, Ribuan Sopir Angkutan Online Ini Unjuk Rasa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com