Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanah Bekas Galian Menumpuk di Badan Jalan, Wali Kota Medan Marah

Kompas.com - 20/10/2017, 20:29 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Warga Jalan Sei Ular-Sei Belutu sampai persimpangan Jalan Sei Belutu-Setia Budi Medan mengeluhkan tumpukan tanah bekas galian proyek perbaikan drainase yang teronggok di atas trotoar hingga badan jalan.

Selain mengganggu kelancaran arus lalu lintas, tumpukan tanah yang tak kunjung diangkat tersebut dikhawatirkan akan masuk kembali ke dalam saluran drainase yang telah selesai dikorek.

Apalagi setiap hujan turun, tanah tersebut berubah jadi lumpur sehingga mengotori jalanan.

Mendapati keluhan warga, Wali Kota Medan Dzulmi Eldin langsung meninjau lokasi. Wajahnya terlihat merah menahan marah melihat tumpukan tanah bekas galian tak diangkat pelaksana proyek.

(Baca juga: Wali Kota Medan Ditegur Jokowi, Perbaikan Jalan Rusak Dikerjakan Siang Malam)

 

Eldin menaiki tumpukan tanah yang menggunung itu sambil memeriksa drainase yang telah selesai digali. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan Khairul Syahnan yang mendampinginya pun dimarahi.

“Kenapa tidak langsung diangkat? Kenapa dibiarkan menumpuk begini? Pantaslah warga mengeluh, tumpukannya buat macet, saya minta sekarang juga diangkat!” kata Eldin dengan nada tinggi.

Dengan tertunduk, Syahnan menghubungi anggotanya untuk segera datang mengangkat tumpukan tanah tersebut. Tak lama, satu unit alat berat beserta lima unit truk turbo intercoller tiba di lokasi. Di bawah pengawasan Eldin, tanah berpindah tempat.

“Saya minta seluruh tumpukan tanah ini dibersihkan!” tegasnya.

Sambil menunggu pengangkatan tanah selesai diangkut, Eldin meninjau sungai yang berada tak jauh dari lokasi. Eldin lalu minta Syahnan untuk mengorek pinggiran sungai yang telah mengalami pendangkalan supaya aliran air dari drainase yang telah selesai digali lancar.

Ia pun kembali memerintahkan Kadis PU untuk menginstruksikan pelaksana proyek pembenahan drainase segera mengangkat seluruh tanah bekas galiannya. 

“Perintahkan pelaksana proyek segera mengangkat seluruh tanah bekas galian parit atau drainase. Saya tidak mau lagi mendengar ada masyarakat yang mengeluh karena tanah bekas galian tidak diangkat," tuturnya.

(Baca juga: Ditegur Jokowi karena Banyak Jalan Rusak, Wali Kota Medan Minta Maaf)

Proses pengangkatan tanah sempat membuat arus lalu lintas terganggu. Beberapa petugas Dinas Perhubungan Kota Medan dibantu beberapa pekerja Dinas PU membantu mengatur arus lalu lintas.

“Atas nama pribadi dan jajaran Pemkot Medan, saya minta maaf atas ketidaknyamanan ini. Selain masalah tanah bekas galian parit dan drainase, kita akan memperbaiki seluruh jalan kota yang rusak. Bagaimananpun akan kita lakukan sehingga masyarakat tenang dan nyaman,” ungkap Eldin.

Sebelum meninggalkan lokasi, dia kembali memperingati Kadis PU untuk mempercepat perbaikan jalan rusak dan melakukan pengawasan secara ketat sehingga hasil perbaikan jalan memuaskan masyarakat dan tahan lama.

Kemudian ia meminta dinas segera menginventarisir jalan rusak yang belum terdata dan segera dilakukan perbaikan secepatnya.

Kehadiran Eldin mendapat apresiasi warga sekitar. Salah satunya Masniah Siregar (45), warga Jalan Sei Belutu Nomor 48. Ibu rumah tangga itu menyampaikan ucapan terima kasih karena wali kota cepat tanggap atas keluhan yang disampaikan warganya.

“Kami mengeluh karena tumpukan tanah itu tak diangkat-angkat. Selain bikin macet, kami khawatir tanahnya masuk lagi, jadinya menyumbat drainase yang sudah digali. Apalagi sekarang musim hujan, tanah ini jadi lumpur,” kata Masniah.

Dia juga mengungkapkan rasa syukur akibat penggalian drainase yang dilakukan Pemkot Medan. "Tak ada lagi nyamuk, air pun udah mengalir lancar jadi tak menggenang, tak buat banjir," ucapnya.

Kompas TV Dzulmi Eldi langsung melakukan percepatan perbaikan jalan di sejumlah wilayah Kota Medan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com