Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Umat Kristiani, Hindu dan Budha Ikut Rayakan Puncak Hari Santri di Gunungkidul

Kompas.com - 20/10/2017, 17:35 WIB
Markus Yuwono

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Perayaan hari santri nasional yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober 2017 mendatang, di Gunungkidul, Yogyakarta, akan melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk pemuda dari lintas agama.

Pemuda lintas agama akan mengikuti tarian kolosal dan paduan suara. Hal ini untuk mempererat tali persaudaraan antarumat beragama.

Ketua panitia hari santri, Taufik Ahmad Soleh menjelaskan, perayaan hari santri di Gunungkidul diisi beberapa kegiatan, di antaranya lomba cerdas cermat Aswaja, seminar santripreneur dan pameran produk santri, dan penggalangan dana bantuan kemanusiaan Rohingnya.

"Puncak HSN DIY Tahun 2017 pada 22 Oktober 2017 mendatang akan diadakan apel akbar, istigasah kubro, orasi kebangsaan, serta ijazah jalbur rizki. Puncaknya adalah drama kolosal yang diperagakan oleh 1.000 santri dari titik nol kilometer, Alun-alun Gunungkidul," katanya Jumat (20/10/2017).

Drama kolosal berjudul "Kiblat Bumi Nusa" ini akan bercerita tentang perjuangan para ulama dan santri dalam cita-cita meraih kemerdekaaan. Ulama dan kiai yang dikomando KH Hasyim Asyari Tebu Ireng dan santri pada resolusi jihad pada 22 Oktober 1945, untuk berjihad melawan penjajah.

"Ceritanya mulai zaman sebelum kemerdekaan hingga merdeka, dan puncaknya Sultan Hamengku Buwono IX menyatakan bergabung dengan pemerintah Indonesia," tuturnya.
Tujuan utama dilaksanakan berbagai kegiatan ini adalah untuk membangun kesadaran kolektik kebangsaan dan membumikan budaya santri dalam pembangunan, menjaga konsistensi dan menumbuhkan kesadaran berbangsa dalam bingkai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Sebagai bangsa kita punya kesamaan menjalin kerja sama mengisi aspek untuk seluruh masyarakat," ucapnya.

Baca juga: Saat Budayawan Lintas Iman Meriahkan Imamat Seorang Pastor Katolik

Ketua Forum Lintas Iman, Aminudin Aziz menyampaikan, drama kolosal tadi akan disertai tarian kolosal. Sekitar 500 pemuda lintas iman akan bergabung dengan 1.000 santri dari beberapa pondok pesantren untuk mengikuti tarian kolosal.

Anggota lintas iman yang bergabung, mulai dari Gereja Kristen Jawa, Katolik dari Paroki Wonosari, Generasi Muda Hindu, dan Majelis Budhayana Indonesia.

"Perbedaan itu indah jika kita sikapi dengan rasa toleransi yang tinggi, bagaimana menjaga kesatuan bangsa, merawat persatuan, dalam kebersamaaan bersama seluruh masyarakat," tuturnya.

Baca juga: Warga Lintas Iman Gelar Tirakat Pancasila

Perwakilan dari pemuda Hindu, Bayu Sulastiyanto, mengaku akan terlibat dalam perayaan puncak hari santri. Puluhan umat Hindu akan ikut pagelaran kolosal ini.

Kompas TV Dituding ajarkan ajaran radikal, Yayasan Ibnu Mas'ud , Kabupaten Bogor, dikepung ratusan pengunjuk rasa, Senin (18/9) siang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com