Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/10/2017, 21:02 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencecar sejumlah anggota DPRD Kota Malang terkait istilah pokok pikiran atau pokir dalam pemeriksaan yang berlangsung di ruang pertemuan utama (Rupatama) Polres Malang Kota, Kamis (19/10/2017).

Pokir merupakan istilah yang diduga dipakai untuk memperlancar pembahasan APBD Perubahan Kota Malang tahun anggaran 2015.

Anggota DPRD Kota Malang fraksi PDI Perjuangan Tutuk Hariyani mengatakan, pihaknya sempat ditanya soal istilah pokir saat diperiksa penyidik. Namun, Tutuk membantah istilah pokir dipakai untuk memperlancar pembahasan APBD Perubahan.

"Pokir itu memang ada. Jadi usul ke dewan melalui reses terus disampaikan ke eksekutif," katanya setelah menjalani pemeriksaan.

Selain itu, Tutuk juga ditanya soal proses penganggaran di DPRD Kota Malang.

Hal yang sama disampaikan Arief Hermanto yang juga merupakan anggota DPRD Kota Malang fraksi PDI Perjuangan. Ia juga sempat ditanya istilah pokir oleh penyidik KPK.

"Kalau itu ya salah satu itemnya. Tapi saya tidak terlalu," ujarnya seraya mengatakan pihaknya ditanya soal mekanisme penganggaran di dewan.

Anggota DPRD Kota Malang fraksi Gerindra, Salamet juga mengatakan hal yang sama. Saat diperiksa oleh penyidik KPK, dirinya sempat ditanya terkait istilah pokir. "Iya, tapi saya lebih ke multiyears," katanya.

Anggota DPRD Kota Malang fraksi PDI Perjuangan, Hadi Susanto mengungkapkan, pihaknya tidak tahu soal istilah pokir yang digunakan untuk memperlancar pembahasan APBD Perubahan Kota Malang.

"Ditanya, pokir itu apa. Itu kan aspirasi masyarakat. Saya tidak mengenal istilah (pokir memperlancar pembahasan APBD-P) itu," katanya sambil berlalu.

Anggota DPRD Kota Malang fraksi PPP Heri Pudji Utami juga ditanya soal istilah pokir. Menurutnya, pokir adalah pokok-pokok pikiran anggota dewan yang didapat melalui reses.

"Ditanya pokir, gimana tentang pokir. Pokir kan pokok-pokok pikiran dari reses," katanya.

Ia pun membantah bahwa pokir identik dengan suap untuk memperlancar pembahasan APBD Perubahan Kota Malang tahun anggaran 2015. "Tidak ada (memperlancar)," katanya.

Sebelumnya, Juru Bicara KPK Febri Diansyah menyampaikan, pemeriksaan hari ini juga untuk mendalami istilah pokir yang diduga untuk memperlancar pembahasan APBD Perubahan Kota Malang tahun anggaran 2015.

"KPK terus mendalami bagaimana proses pembahasan dan pengesahan APBD-P 2015. Apakah ada pertemuan-pertemuan dan komunikasi untuk mensukseskan pengesahan tersebut dan dugaan permintaan uang 'pokir' terkait hal itu," katanya.

Diketahui, ada 11 anggota DPRD Kota Malang yang diperiksa hari ini. Mereka adalah Asia Iriani (PPP), Syamsul Fajrih (PPP) Suprapto (PDI P), Priyatmoko Oetomo (PDI P), Salamet (Gerindra) dan Hery Subiantono (Demokrat).

Selain itu juga ada Heri Pudji Utami (PPP), Arief Hermanto (PDI P), Hadi Susanto (PDI P), Tutuk Hariyani (PDI P) dan Teguh Mulyono (PDI P).

Mereka diperiksa dalam status sebagai saksi atas mantan Ketua DPRD Kota Malang, Moch Arief Wicaksono yang menjadi tersangka suap pembahasan APBD dan APBD Perubahan yang terjadi pada tahun 2015.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kepala BPBD Riau: Kabut Asap di Riau Berasal dari Karhutla di Sumsel dan Jambi

Kepala BPBD Riau: Kabut Asap di Riau Berasal dari Karhutla di Sumsel dan Jambi

Regional
Pj Gubernur Sulsel Bakal Bangun 100.000 Rumpon untuk Sejahterakan Nelayan

Pj Gubernur Sulsel Bakal Bangun 100.000 Rumpon untuk Sejahterakan Nelayan

Regional
Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Regional
Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Regional
Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Regional
Pikirkan Anak-anak Melayu Rempang!

Pikirkan Anak-anak Melayu Rempang!

Regional
Mas Dhito Berharap Kampung Lukis Ruslan Lahirkan Bibit-bibit Pelukis di Kabupaten Kediri

Mas Dhito Berharap Kampung Lukis Ruslan Lahirkan Bibit-bibit Pelukis di Kabupaten Kediri

Regional
Pemkab Kediri Kawal Persiapan Bandara Dhoho, Mulai dari Pembebasan Lahan Jalan hingga Site Development

Pemkab Kediri Kawal Persiapan Bandara Dhoho, Mulai dari Pembebasan Lahan Jalan hingga Site Development

Regional
Terima Kunjungan JKONE, Bupati Jembrana Kenalkan Sentra Tenun

Terima Kunjungan JKONE, Bupati Jembrana Kenalkan Sentra Tenun

Regional
22 Klub Sepak Bola Antarpelajar SMA Rebutkan Piala Bupati HST

22 Klub Sepak Bola Antarpelajar SMA Rebutkan Piala Bupati HST

Regional
Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Regional
Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Regional
DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

Regional
GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

Regional
Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com