Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menuai Protes, TNBTS Pertahankan Tugu Nama di Gunung Bromo

Kompas.com - 19/10/2017, 20:51 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Pengelola Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menyebutkan, protes terkait pembangunan tugu nama di kaldera lautan pasir Gunung Bromo, Jawa Timur telah selesai.

Tugu nama yang berada di lautan pasir dekat kawah Bromo dan di sabana Bukit Teletubbies itu tetap dibiarkan dengan alasan tugu nama tersebut dipersembahkan sesuai adat setempat.

"Sementara tetap dulu. Kan sudah dipersembahkan. Barang yang sudah dipersembahkan tidak semata-mata bisa diambil," kata Kepala TNBTS John Kennedie saat dihubungi Kompas.com, Kamis (19/10/2017).

Sebelumnya, muncul banyak protes terkait keberadaan tugu nama tersebut. Sejumlah kalangan menyebutkan, tugu nama itu mengganggu pemandangan kawasan Gunung Bromo sebagai destinasi wisatawan alam.

(Baca juga: Alasan Dibangunnya Dua Tugu Nama di Gunung Bromo)

Selain itu, keberadaan tugu juga dinilai merusak kawasan setempat sebagai kawasan konservasi alam. Bahkan, muncul desakan kepada pihak TNBTS untuk membongkar tugu nama yang baru selesai dibangun itu.

Terkait hal itu, John mengaku semua pihak sudah memaklumi keberadaan tugu nama tersebut. Termasuk pihak-pihak yang sempat meminta supaya dibongkar.

"Sudah selesai semua. Teman-teman fotografer sudah memaklumi. Sudah memaklumi semua," katanya.

Saat ini, pihaknya mengaku mulai memikirkan penataan kawasan Gunung Bromo ke depan. Termasuk pembangunan di Bukit Penanjakan untuk menambah kapasitas pengunjung.

(Baca juga: Dibangun Pakai Dana APBN, Tugu Nama di Gunung Bromo Senilai Rp 60 Juta)

Sebelumnya diberitakan, dua tugu nama muncul di kaldera Gunung Bromo. Tugu nama pertama terletak di lautan pasir dekat kawah Bromo. Tugu berbentuk memanjang itu bertuliskan "The Sea of Sand Bromo Tengger Semeru".

Tugu nama lainnya berada di padang savana Bukit Teletubbies dengan tulisan "Bukit Teletubbies Bromo Tengger Semeru".

Dua tugu nama itu menuai protes karena dianggap tidak ramah konservasi dan pemandangan alam.

Kompas TV Namun, tak sedikit yang menilai tugu nama Bromo justru menjadi pemandangan baru bagi wisatawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com