Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Deddy Mizwar Bikin Blunder, Keuntungan Buat Ridwan Kamil

Kompas.com - 19/10/2017, 19:40 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Pakar politik dan pemerintah Universitas Padjadjaran (Unpad), Firman Manan menilai, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar dinilai melakukan 'blunder' politik saat mengunjungi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Senin (16/10/2017).

Menurut Firman, Deddy yang selama ini identik sebagai kandidat calon gubernur Jawa Barat berideologi agamis sangat bertolak belakang dengan langkahnya yang justru  melobi partai dengan ideologi nasionalis.

Hal ini bisa menggerus suara dan simpati warga Jawa Barat yang terkenal agamis dan pemilih tradisional. 

"Deddy Mizwar ini mempresentasikan religius, makanya diusung PKS. Tapi kenapa datang ke PDI-P yang garis ideologinya nasionalis," ujar Firman melalui ponselnya, Kamis (19/10/2017).

(Baca juga: Deddy Mizwar Dekati PDI-P, Bagaimana Nasib Partai Gerindra?)

Firman menambahkan, apa yang dilakukan Deddy akan sangat berpengaruh dan mengubah persepsi di masyarakat menjelang Pilkada Jawa Barat 2018.  

Selain dianggap agamis, Deddy selama ini dinilai sebagai kandidat yang tidak pragmatis karena sikapnya yang pasif menunggu dukungan partai politik ketimbang aktif mendatangi partai politik mencari dukungan. 

"Dengan begini, akan mengubah persepsi. Jadi seperti yang mencari-cari dukungan, inkonsistensi. Ini bisa kontraproduktif," tuturnya. 

Lantaran koalisi Gerindra-PKS belum jelas hingga saat ini, Firman menyarankan agar Deddy membangun komunikasi dengan partai dengan basis pemilih agamis seperti PKS. 

"Atau, seharusnya membangun politik dengan partai pengusung awal, Gerindra-PKS.  Itu seharusnya dicairkan dibanding mencari dukungan ke partai lain," imbuhnya. 

'Blunder' yang dilakukan Deddy, sambung Firman, bakal menguntungkan kompetitornya pada Pilkada Jawa Barat 2018, terutama Wali Kota Bandung Ridwan Kamil

"Secara teori, ketika seorang kandidat melakukan langkah politik yang bisa menimbulkan sentimen negatif, kompetitor bisa diuntungkan, salah satunya Kang Emil," ungkapnya.

Namun, ia menyarankan, Ridwan Kamil perlu berhati-hati dalam memilih wakil gubernur Jawa Barat.

(Baca juga: PPP Bikin Poros Baru, Ridwan Kamil Akan Kunjungi DPP untuk Klarifikasi)

 

Jika melihat nama-nama yang belakangan muncul, Firman menilai, figur yang tepat disandingkan dengan Ridwan ada pada kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang sudah resmi mendukung atau Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang dikabarkan akan mendukung.

"Saya melihat ada nilai plus jika Kang Emil (Ridwan Kamil) didampingi figur yang merepresentasikan kelompok religi," katanya.

Kalaupun Partai Golkar ikut mendukung Ridwan Kamil, hingga saat ini dia tidak melihat ada kader Partai Golkar yang mewakili figur agamis. Baik itu Daniel Muttaqien atau Dedi Mulyadi. 

"Jadi daripada dengan Golkar, lebih baik dengan kader PPP. Kecuali kalau Golkar bisa memunculkan sosok agamis. Tapi di internal Golkar belum ada sosok agamis," tandasnya. 

Kompas TV Gerindra-PKS Usung Dedy Mizwar di Pilgub Jabar


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com