Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahmad Dhani Sebut Persoalan "Pribumi" sebagai Reaksi Kejang-kejang

Kompas.com - 18/10/2017, 20:45 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Musisi sekaligus politikus Partai Gerindra Ahmad Dhani menilai, ucapan kata "pribumi" yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam pidatonya saat resmi dilantik, tidak salah.

Menurut Dhani, orang yang mempermasalahkan hal tersebut harus paham dulu, melanggar pasal berapa dan termasuk ke dalam KUHP atau ITE.

"Kalau saya ditanya apa pribumi itu ada, saya jawab ada. Liat aja kamus Bahasa Indonesia, cari kata pribumi, ada. Kalau di kamus nggak ada, ya nggak ada," ucap Dhani, di Bogor, Rabu (18/10/2017).

Dhani menyebut, sehari setelah Anies-Sandi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, banyak pihak yang merasa kejang-kejang. Dhani menyebutnya dengan istilah reaksi kejang-kejang.

"Apalagi yang aktif di grup WhatsApp politik ya. Wah, kelihatan sekali mereka itu kejang-kejang, kelojotan. Bahasanya seperti itu," kata Dhani.

(Baca juga: Ahmad Dhani Resmi Jadi Kader Gerindra)

Sebagai seorang pengamat politik baru, ia menganggap apa yang disampaikan Anies mengenai kata "pribumi" merupakan isu yang seksi.

"Menurut saya, mengangkat isu pribumi itu seksi, untuk bang Anies sebagai politisi yang diperhitungkan di 2019," tutur Dhani.

Anies dilaporkan Jack Boyd Lapian dari Gerakan Pancasila didampingi sejumlah anggota Banteng Muda Indonesia pada Selasa (17/10/2017) malam. Pelaporan tersebut atas tuduhan tindak pidana diskriminatif ras dan etnis. 

Kompas TV Polisi Gerebek Markas Begal di Karawang, 16 Orang Ditangkap
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com