Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cerita Kapolsek Bunta Jalan Kaki Gendong Warga Sakit dari Desa Terpencil

Kompas.com - 18/10/2017, 13:00 WIB
Erna Dwi Lidiawati

Penulis

PALU, KOMPAS.com – Ishak Linggi, pria betubuh kurus berusia 43 tahun ini tak menyangka bahwa luka bakar di kaki kanannya yang telah membusuk sampai tulang keringnya terlihat akhirnya bisa diobati.

Dengan mengenakan celana pendek berwarna merah dan kaus hitam bertuliskan “DIVINE”, dia duduk di pinggir ranjang sambil tersenyum.

Senyum itu ditujukan buat Kapolsek Bunta Iptu Chandra yang datang menjenguknya di Puskesmas Bunta, Kecamatan Bunta, Kabupaten Banggai, Selasa (17/10/2017) siang. Ishak langsung menjabat tangan Chandra.

“Dari bahasa tubuhnya dan genggaman tangan dia, ada ungkapan bahagia yang tak terhingga, saya kemudian menepuk pundak dan mengusap kepalanya, dan saya berucap, 'sabar Pak, Insyaallah Bapak akan sehat-sehat dan bisa berkumpul lagi bersama keluarga',” kata Chandra saat dihubungi.

Chandra juga tak menyangka bahwa pemberitaan terkait ini kemudian menjadi viral di media. Namun, dia bersyukur dengan banyaknya orang yang simpati kepada Ishak Linggi dan berdoa untuk kesembuhannya.

“Insya Allah doa orang-orang tersebut cepat diijabah oleh Allah SWT,” harapnya.

(Baca juga: Aksi Kapolsek Gendong Warga Sakit Viral, Kapolda dan Kapolri Apresiasi)

Sebelumnya, tepatnya pada Minggu (15/10/2017) petang, Chandra didatangi anggota Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat atau Bhabinkamtibmas yang mengabarkan bahwa di wilayah binaannya ada salah seorang warga suku terasing di Sub Dusun III Mumpe, Desa Doda, Kecamatan Simpang Raya, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, yang mengalami luka bakar yang telah membusuk.

“Anggota Bhabinkamtibmas itu cerita tentang kondisi Ishak ini terkait lukanya dan kemudian dia cerita bahwa Ishak ini merupakan warga yang sangat miskin. Untuk berobat saja, dia tidak mampu dan malam itu juga saya mencoba mengontak instansi terkait. Paginya, saya langsung bergerak menuju lokasi di mana Ishak dan keluarganya tinggal,” tutur Chandra.

Keesokan hari, tepatnya pada Senin (16/10/2017) sekitar pukul 06.30 Wita, empat orang Kapolsek Chandra, seorang anggota Bhabinkamtibmas, penunjuk jalan, dan seorang warga bergerak menuju lokasi Dusun III Mumpe.

Jaraknya untuk sampai ke dusun tersebut dari Desa Doda diperkirakan mencapai lima kilometer dan jalan menanjak itu hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki.

(Baca juga: Remaja yang Dibakar Temannya Alami Luka Bakar hingga Bernanah)

Saat tiba di gubuk Ishak, tim, lanjut Chandra, langsung menjadi perhatian warga suku terasing yang tinggal di dusun tersebut.

“Kami tidak lama berada di dusun tersebut. Saat tiba, kami langsung temui Ishak dan kami menjelaskan kedatangan kami. Saya berusaha memberi pemahaman dan akhirnya dia bersedia kami evakuasi untuk dilakukan pengobatan. Kami juga tidak berlama-lama mengingat cuaca saat kita pergi itu sedang baik,” tutur Chandra.

Tim evakuasi kemudian bergerak cepat membuat sebuah dudukan dari kayu yang diikat dengan tali rotan dan dibuat seperti tas ransel. Ketika selesai, dengan posisi saling membelakangi, Ishak pun akhirnya dievakuasi.

Kapolsek mendapat giliran pertama menggendong Ishak. Kemudian bergantian dengan Bhabinkamtibmas, warga dan penunjuk jalan.

“Sebenarnya ada jembatan gantung juga, cuma kita ragu melewatinya karena kondisi jembatan juga sudah tidak bagus. Banyak kayu yang lapuk. Pertimbangan menyeberang melalui sungai juga sudah kita pertimbangan karena saat itu cuaca sedang bagus,” kata Chandra.

Menurut Chandra, saat lelah, mereka sesekali berhenti untuk istirahat, minum dan makan dengan bekal yang sudah dibawa sebelumnya. Ishak yang tidak bisa berbahasa Indonesia membuat tim evakuasi agak kesulitan berkomunikasi. Beruntung ada kepala dusun yang ikut serta dalam perjalanan.

Akhirnya, sekitar pukul 11.30 Wita, tim yang membawa Ishak tiba di Puskesmas Bunta. Ishak pun langsung ditangani pihak medis.

Chandra bersyukur mendapatkan kesempatan ini karena selama delapan bulan menjabat sebagai kapolsek, dia mengaku belum belum pernah bersosialisasi dengan warga suku terasing ini.

 

 

Kompas TV Atas bantuan sang kapolsek mengantarkan warganya berobat, ia pun mendapat apresiasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com