Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hadapan Ulama Persis, Jokowi Blak-blakan soal Tudingan PKI

Kompas.com - 18/10/2017, 07:07 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo bersilaturahmi bersama keluarga besar Persatuan Islam (Persis) di Masjid PP Persis, Jalan Perintis Kemerdekaan Bandung, Selasa (17/10/2017) malam.

Di hadapan para ulama dan ratusan jemaah, dia meluruskan soal merebaknya unggahan gambar di media sosial tentang tudingan sebagai antek PKI yang ditujukan kepadanya.

"Saya mungkin ingin blak-blakan ini, masalah yang berkaitan dengan PKI karena berseliweran cerita-cerita seperti itu," ucap Jokowi.

Dia bercerita, beberapa waktu lalu mendapati sebuah foto dirinya bersanding dengan DN Aidit dalam sebuah pidato pada tahun 1955.

Baca juga: Jokowi: Media Sosial di Indonesia Sangat Kejam

"Yang pertama dulukan saya, Presiden Jokowi PKI. Kita blak-blakan di media sosial juga ada, ada di media sosial tahun 1955 waktu DN Aidit berpidato di dekatnya ada saya di situ, kok ya persis gitu. Tahun 1955 kan saya belum lahir dan saat PKI dibubarkan tahun 1965 saya kan masih balita," tutur Jokowi.

Dia memandang, persoalan itu harus dijawab secara langsung untuk meredam berkembangnya fitnah. Sebab, kata dia, informasi bohong yang tersebar dan diterima secara terus-menerus oleh masyarakat bisa dianggap sebagai kebenaran.

"Itulah informasi yang berseliweran yang harus saya jawab. kalau ndak, ada yang percaya itu bahaya sekali. Ada isu dan ada yang percaya bahaya kalau saya ndak ngomong blak-blakan seperti ini," ucapnya.

"Kadang-kadang hanya berseliweran kalau informasi ada terus bisa dianggap kebenaran. Kalau saya terbuka saja kami persilakan," tambah Jokowi.

Sebab itu, ia pun mengajak semua pihak, khususnya para ulama agar selalu melakukan cek dan ricek untuk menjawab suatu isu yang diragukan kebenarannya.

"Sekarang kan gampang dunia ini sangat terbuka sekali. Kalau mau cek soal keluarga, bapak, ibu, kakek, nenek, sangat mudah sekali saat ini. Persis ada cabang di Solo? Oh ada di Jawa Tengah, tabayun cek saja ke sana, biar betul-betul mantep," kata dia.

Kompas TV Presiden menegaskan, jangan sampai persaudaraan sebangsa pecah hanya karena kontestasi pemilihan pemimpin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com