Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbawa Luapan Sungai, Seekor Buaya Muara Masuk ke Areal Sawah

Kompas.com - 17/10/2017, 17:50 WIB
Iqbal Fahmi

Penulis

KEBUMEN, KOMPAS.com - Warga Desa Kedungwinangun, Kecamatan Klirong, Kebumen, Jawa Tengah dihebohkan dengan penemuan seekor buaya muara (Crocodylus porosus) di areal persawahan yang masuk wilayah Dusun Pagak, Selasa (17/10/2017) pagi.

Buaya tersebut diduga naik ke daratan karena terbawa luapan Sungai Luk Ulo yang terjadi sejak Senin (16/10/2017).

Petugas Pengendali Ekosistem Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah, Heru Sulistiyanto mengatakan, buaya muara yang naik ke areal persawahan berukuran panjang sekitar 3,5 meter.

Semula warga mengetahui keberadaan satwa karnivora tersebut sekitar pukul 05.30 WIB. “Mereka berusaha untuk menangkap hidup-hidup buaya muara itu, namun gagal karena terkendala pengetahuan cara penanganan satwa dan peralatan yang terbatas,” katanya.

(Baca juga: Nenek Pikun Hilang Tersisa Pakaian dan Tongkat, Diduga Dimangsa Buaya)

Kemudian, petugas dari BKSDA Jawa Tengah, Polres Kebumen, SAR Kebumen, dan Balai Pengelolaan Hutan (BPH) wilayah VII datang setelah mendapat laporan sekitar pukul 08.00 WIB.

“Sekitar satu jam setelah laporan diterima, kami dapat informasi jika buaya itu berhasil meloloskan diri masuk ke parit yang berjarak sekitar 30 meter dari areal sawah. Parit ini bermuara ke aliran Sungai Luk Ulo juga,” ujarnya.

Dari pantauan hingga sore ini, pihaknya memastikan satwa predator ini sudah berada di aliran Sungai Luk Ulo.

Heru mengimbau masyarakat terutama yang berada dan beraktivitas di sekitar bantaran sungai untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari perjumpaan secara langsung dengan buaya tersebut.

“Kami juga memberikan bantuan peralatan berupa jaring untuk antisipasi tindakan mengisolasi buaya jika naik ke daratan lagi,” jelas Heru.

(Baca juga: Ada 4 Jenis Buaya di Indonesia, Bagaimana Menghindarinya?)

Menurut Heru, konflik antara satwa liar terutama buaya di wilayah pesisir pantai selatan memang sering terjadi.

Selain karena daya jelajah buaya muara yang tergolong jauh hingga ratusan kilometer, keberadaan mangsa alami buaya berupa ikan, hingga terbawa luapan banjir, menjadi faktor utama masuknya buaya ke lingkungan masyarakat.

Pada tahun ini, BKSDA sedikitnya telah menerima empat laporan pertemuan warga dengan buaya muara.

“Buaya ini masuk jenis yang dilindungi Undang-undang, sehingga kami imbau masyarakat untuk mengutamakan menghindari pertemuan langsung dengan buaya. Jika memang meresahkan, biar petugas yang melakukan tindakan dengan mengevakuasi,” ujarnya.

Kompas TV Seperti apa kronologi penangkapan buaya oleh warga Joglo, bapak Raswin?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com