Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Dedi Bangga IPM Purwakarta Salah Satu Tertinggi di Jawa Barat

Kompas.com - 17/10/2017, 14:35 WIB
Irwan Nugraha

Penulis

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengaku merasa senang di akhir masa jabatannya karena persentase kenaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) daerahnya bisa mencapai 1,06 persen pada tahun 2016.

Bahkan, kenaikan IPM di atas 1 persen hanya terjadi di empat daerah dari 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat, yakni Kabupaten Purwakarta, Sukabumi, Kota Banjar dan Bogor.

"Kalau dibandingkan dengan Kota Bandung masih jauh, yang hanya naik persentasenya 0,58 persen saja di tahun sama. Persentase kenaikan IPM Purwakarta lebih tinggi dibanding Kota Bandung," jelas Dedi kepada wartawan, Selasa (17/10/2017).

Dedi menambahkan, daerahnya dulu hanya kawasan terpencil yang tak dikenal oleh orang luar. Tentunya berbeda dengan Kota Bandung yang sudah terkenal sejak zaman penjajahan Belanda. Di Bandung sejak dulu sudah dikenal sebagai daerah ibu kota provinsi dan terdapat kampus-kampus terkenal di sana seperti ITB dan Unpad.

"Bandung sudah terkenal sejak dulu masa penjajahan dan sudah menjadi kota favorit sejak lama. Ya, wajar saja jumlah capain IPM-nya sudah angka 80-an. Kalau Purwakarta mah atuh cuma kampung-kampung. Di kampung mengenal jalan aspal juga baru beberapa puluh tahun terkahir," tambah dia.

Bahkan, dirinya menjabat, kata Dedi, masih ada empat kecamatan di wilayahnya yang terisolir dan susah mendapatkan akses jalan. Sampai pada akhir tahun 2016 kemarin baru bisa dibuka jalan baru dengan beton lebar 12 meter sepanjang 72 kilometer.

Baca juga: Melamar Kerja ke Perusahaan di Purwakarta Hanya 5 Menit dengan Aplikasi Sampurasun

Warga Purwakarta sejak dirinya menjabat pun tercatat sampai 70.000 penduduk tak memiliki listrik, dan di akhir masa jabatannya sekarang, seluruh warganya sudah teraliri listrik.

"Lihat saja di jumlah APBD Purwakarta hanya 1,9 triliun (rupiah). Kalau Bandung kan 7 triliun lebih. Purwakarta mah atuh kampung yang baru dikenal sekarang-sekarang. Ada yang dulu Situ Buleud bekas lokalisasi jadi Taman Air Mancur Sri Baduga sekarang. Terus ada lagi masjid atau Pusdai Cibungur sama bekas lokalisasi yang sekarang dibangun megah. Lihat saja hasilnya," ungkapnya.

Dirinya pun menilai perubahan Purwakarta merupakan hasil sinergitas antara pelayanan pemerintah daerah dengan masyarakatnya selama ini.

Baca juga: Dedi Mulyadi Bantu Warga Miskin di Kota Bandung

Bahkan, kata Dedi, dalam masalah berkehidupan toleransi, yang mendapatkan penghargaan sebagai daerah paling toleran adalah salah satu wujud adanya perkembangan di Purwakarta.

"Ah, ada perkembangan segini juga sudah uyuhan. Jadi kalau saya disamakan dengan wali kota Bandung yang terkenal dan wakil gubernur Jabar yang aktris, alhamdulillah saja saya mah," ucap Dedi.

Kompas TV Warga antusias ke luar rumah dan melakukan pawai dengan berbagai kreasi. Ada pula yang merayakan dengan berbagi bahan pokok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com