Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Perbatasan, TNI Latih Warga Menambal Ban hingga Buat Kurungan Ayam

Kompas.com - 17/10/2017, 09:14 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

BOVEN DIGOEL, KOMPAS.com - Semboyan "Bersama Rakyat TNI Kuat" bisa diterjemahkan ke dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Seperti yang dilakukan oleh anggota TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif 405/Surya Kusuma di perbatasan wilayah RI-Papua Nugini, di Boven Digoel.

Tak hanya menjaga keamanan teritorial NKRI, mereka andil dalam meningkatkan kesejahteraaan masyarakat, dengan cara memberikan berbagai pelatihan ekonomi kreatif kepada warga.

Minggu (15/10/17), anggota Satgas Pamtas RI-Papua Nugini yang berada di masing-masing Pos serentak mengadakan pelatihan keterampilan bagi warga. Antara lain pelatihan membuat kurungan ayam, pembuatan piring berbahan lidi, pembuatan bingkai foto dengan memanfaatkan bekas bungkus rokok dan pelatihan menambal ban.

"Pelatihan pembuatan kurungan ayam yang dilaksanakan oleh anggota Satgas kepada warga Kampung Tembutka. Tujuannya agar ayam yang selama ini kurang terpelihara dengan baik, dapat dipelihara dengan lebih terawat dan hasil ternaknya dapat maksimal," ungkap Dansatgas Yonif 405/SK Letkol Inf Diantoro, seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com dari Penerangan Kodam IV Diponegoro, Senin (16/10/2017) malam.

Baca juga: Di Desa Ini, TNI AU Terjunkan Pasukan Khusus untuk Pertama Kalinya

Begitu juga dengan banyaknya pohon sagu di daerah perbatasan, menginspirasi anggota Satgas Yonif 405/SK yang bertugas di Pos kampung Upkim untuk memberikan pelatihan membuat piring berbahan lidi sagu bagi warga sekitar. Piring lidi ini dapat digunakan untuk tempat menyajikan hidangan pada saat acara-acara pertemuan masyarakat.

Sementara pelatihan membuat bingkai foto diberikan kepada warga Kampung Umap, karena anggota Satgas melihat masyarakat perbatasan sangat konsumtif akan rokok. Akan tetapi bungkusnya belum dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi kreatif.

"Nah anggota Satgas melatihkan cara merangkai bekas bungkus rokok menjadi kerajinan tangan berupa bingkai foto," ujarnya.

Begitu pula dengan tidak terdapatnya tempat tambal ban di daerah pedalaman, sehingga menyulitkan masyarakat untuk memperbaiki ban, apabila ban kendaraan mereka bocor.

Selama ini jika kendaraan mengalami kebocoran, warga harus mengganti ban baru ke Kampung Mindiptana yang letaknya jauh dari kampung tempat mereka tinggal.

Melihat kondisi tersebut, anggota Satgas di Pos Ninatie memberikan solusi dengan menggelar pelatihan tambal ban supaya masyarakat dapat menambal ban sendiri sehingga tidak perlu lagi menggantinya dengan ban yang baru.

"Masyarakat sangat antusias dan semangat mengikuti pelatihan yang digelar oleh beberapa Pos Satgas Pamtas Yonif 405/Surya Kusuma tersebut," sebutnya.

Baca juga: 89 Desa di Perbatasan RI-Malaysia Akan Jadi Desa Beras Organik

Diantoro menambahkan, pelatihan tersebut sangat menarik karena ketrampilan yang diajarkan dapat menjadi salah satu peluang usaha untuk meningkatkan pendapatan keluarga.

Selama bertugas sebagai Satgas Pamtas di Boven Digoel, pihaknya berkomitmen akan terus berupaya memberikan pelatihan ekonomi kreatif yang bermanfaat bagi masyarakat.

"Sehingga kualitas sumber daya manusia dan perekonomian warga di wilayah Kabupaten Boven Digoel dapat meningkat," ujar dia.

Kompas TV Di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, 3 personel TNI harus menjaga wilayah yang berbatasan dengan Filipina ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com