Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BKSDA Duga 2 Gajah yang Tewas Terkena Racun

Kompas.com - 17/10/2017, 05:48 WIB
Masriadi

Penulis

ACEH TIMUR, KOMPAS.com – Tim Badan Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh, mengotopsi dua ekor gajah yang tewas di Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Senin (16/10/2017) sore.

Ketua tim BKSDA Aceh, Nurdin dengan dua dokter hewan lainnya membawa gading, hati, limpa, usus, dan cairan usus untuk diteliti lebih jauh. Untuk sementara, tim menduga penyebab kematian gajah itu karena minum racun yang dipasang petani.

“Namun, untuk memastikan penyebab kematian gajah diperlukan hasil uji laboratorium. Butuh satu bulan untuk memastikan itu,” kata Nurdin.

Dia menyebutkan, pihaknya bekerja sama dengan polisi untuk memastikan penyebab kematian gajah itu. “Ini terus kita teliti,” katanya.

Baca juga: Diduga Tersetrum Jerat Kawat Listrik, Dua Ekor Gajah Mati

Kapolres Aceh Timur, AKBP Rudi Purwiyanto, menyebutkan polisi telah memeriksa sejumlah saksi untuk mengetahui penyebab kematian gajah itu. Selain itu, hasil otopsi dari BKSDA turut melengkapi penyelidikan yang sedang dilakukan.

“Penyelidikannya terus berlangsung,” katanya.

Sebelumnya diberitakan dua ekor gajah ditemukan tewas di areal perkebunan sekitar 200 meter dari lokasi perumahaan di Dusun Sumedang Jaya, Gampong Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, Minggu (15/10/2017) . 

Dugaan awal, penyebab tewasnya kedua gajah berjenis kelamin jantan dan betina itu, karena tersetrum jerat berupa kawat listrik yang memagari sekeliling kebun untuk menghindari gangguan hama.

“Kawat listrik ini dipasang untuk mengantisipasi hama babi. Bukan untuk membunuh gajah, dan petani tidak berniat mencelakai gajah,” ungkap Syafrizal Komeng, petani setempat.

Baca juga: Mengintip Gajah-gajah Mandi di Way Kambas

Kompas TV Warga memperkirakan ada 5 ekor gajah yang memporak porandakan pondok dan kebun mereka

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com