Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angin Kencang, Seorang Penerjun Payung Mendarat di Atas Ruko

Kompas.com - 16/10/2017, 16:09 WIB

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Kejuaraan Internasional Terjun Payung atau Manado International Parachuting Championship 2017 diwarnai dengan insiden kecil.

Salah satu penerjun dalam nomor ketepatan mendarat terpaksa melakukan pendaratan di atas bangunan ruko. Kejadian yang membuat penonton panik itu disebabkan angin yang bertiup cukup kencang. Beruntung penerjun itu tidak mengalami cedera yang berarti.

Manado menjadi tuan rumah kejuaraan internasional ini. Pesertanya berasal dari Australia, Bahrain, Korea, Malaysia, dan Indonesia sendiri. Lokasi pendaratan berada di kompleks M-walk Marina Plaza yang tepat berada di tepi pantai.

"Angin bertiup di atas 7 knot, dan menjadi kendala bagi penerjun. Kami kesulitan dan diistirahatkan sementara sampai kecepatan angin normal," ujar penerjun asal Malasyia, Rouslan Yusuf, Senin (16/10/2017).

Indonesia sendiri menurunkan beberapa peserta dari Tim Co Sky Perbekalan TNI-AD, Tim Jakarta Timur, Tim Jogyakarta, Tim Jawa Tengah, Tim Polri, Tim Kopassus, Tim Kalimantan Barat, dan Tim Daerah Riau.

Sulawesi Utara sendiri menurunkan atlet terjun payung terbaiknya, seperti dua bersaudara Pingkan Mandagi dan Petra Mandagi.

Baca juga: Mendarat Tak Sempurna, Dua Penerjun TNI AU Tiba di Jalan dan Atap Tribune

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dalam sambutan pembukaannya berharap kejuaraan internasional ini dapat menopang sektor pariwisata yang sedang digalakkan pemerintah Sulut.

"Sulut mulai giat menyelenggarakan olahraga dirgantara termasuk terjun payung. Untuk itu kami memberikan bonus tambahan bagi yang meraih juara," ujar Olly.

Bonus yang dijanjikan itu, yakni uang sebesar Rp 150 juta untuk juara pertama, Rp 75 juta untuk juara kedua serta dan Rp 50 juta untuk juara ketiga. Sementara untuk setiap Tim diberikan bonus sebesar Rp 10 juta.

Pangkalan TNI-AU Sam Ratulangi (Lanudsri) memberikan dukungan penuh untuk kejuaraan internasional ini.

Komandan Lanudsri Kolonel (Pnb) Arifaini Nur Dwiyanto menjelaskan, selain mengembangkan olahraga terjun payung di Sulut, kejuaraan ini juga sebagai ajang uji coba dalam menghadapi Pekan Olahraga 2018 mendatang.

Baca juga: Hujan Deras, 9 Penerjun Terseret Angin Kencang Saat Penutupan Latsitardanus 2016

Atraksi para penerjun yang memenuhi langit Manado menjadi daya tarik warga untuk menonton. Apalagi pesawat yang mengangkut para penerjun selalu melepaskan para penerjun dari arah laut dengan latar belakang pemandangan Pulau Manado Tua.

Sayangnya, cuaca yang sering hujan sejak beberapa hari belakangan membuat kejuaraan harus menyesuaikan dengan kondisi cuaca.

Kompas TV Sejumlah penerjun dari Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat menghibur warga Kecamatan Kalapa Nunggal, Kabupaten Sukabumi, Minggu (17/9) siang kemarin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com