Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kujang Itu Simbol Kedaulatan Sebuah Negara..."

Kompas.com - 16/10/2017, 11:37 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis

Estetika

Dari segi estetika, ada beberapa jenis menurut bentuknya seperti kujang ciung, kujang bango, kujang Naga, kujang wayang dan kujang rajamala. Sementara dari segi jenis kujang dibagi beberapa nama di antaranya adalah kujang pangarak, kujang pakarang, kujang pusaka, dan kujang sajen.

Lubang-lubang di sisi belakang kujang pun ternyata memiliki arti dimana makin banyak lubang maka semakin tinggi tingkatan derajat orang-orang yang membawanya.

"‎‎Di wilayah barat kebanyakan lubangnya 4. Puncaknya adalah liang (lubang), 7 artinya orang itu ada di puncak tertinginya. ‎Hitungan sunda tidak ada 8, delapan itu kembali ke nol langsung ke sembilan. Maka kujang lubang delapan itu biasanya kujang tanpa lubang atau  kujang Buta. Masa di mana dia menuju ke lubang sembilan. Pada saat lubang sembilan, maka dia sudah tidak disimbolkan sebagai pemimpin tertingi (yang masih berapi-api) tapi dia sudah diam tidak jadi apa-apa," tuturnya.

Apakah kujang hanya digunakan oleh laki-laki‎? Ternyata tidak, menurut Budi, dalam sebuah cerita kesundaan ada tokoh perempuan yang sering menggunakan kujang berbentuk kecil.

Baca juga: Rencong, dari Simbol Kewibawaan Menjadi Cendera Mata

"‎Kalau perempuan ada namanya kujang balati. Dongengnya kujang ini dipegang oleh Dyah Pitaloka. Jadi tidak aneh menurut statment kesejarahan Dyah Pitaloka bunuh diri dengan kujang balati berbentuk kecil yang diselipkan di rambut. Jadi tusuk kondenya kujang balati ternyata," ungkapnya.

Budi menambahkan, perajin kujang di Jawa Barat saat ini sudah mulai ‎banyak bermunculan meski cara pembuatan dan bahan baku yang digunakan tidak sama dengan kujang peninggalan jaman kerajaan Pajajaran. Bahkan, sebagai bentuk eksistensi, kujang saat ini sudah diproduksi dalam bentuk pin yang sering dipakai oleh pejabat Pemerintah Daerah (Pemda) atau budayawan sunda sebagai identitas.

Namun dia berharap kujang tidak hanya dimaknai sebagai identitas kesundaan saja melainkan dipahami sebagai simbol sebuah kedaulatan sebuah negara.

‎‎"Produksi ada tapi by order. Kalau di barat memproduksi karena ada kepentingan ekonomi. Tapi tragisnya saya lihat di sebuah pameran di belakang pin kujang sudah made in China. Kondisi Kujang saat ini ada pendangkalan makna atau nilai secara fisik. Memang masih banyak diproduksi, tapi alangkah sayangnya kujang ini cuma sebagai simbol di baju Pemda atau dipake diacung-acung, karena bukan seperti itu sebenarnya‎," papar dia.

Kompas TV Presiden Jokowi Resmikan Museum Keris
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com