Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anaknya Cum Laude, Tukang Sate Gratiskan Dagangannya di Arena Wisuda

Kompas.com - 14/10/2017, 21:31 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Orangtua mana yang tidak bangga melihat anaknya berprestasi? Demikian halnya dengan Jalaludin (55), seorang penjual sate ayam keliling, yang menyaksikan anaknya wisuda dengan nilai tertinggi di Universitas Tidar (Untidar) Kota Magelang, Jawa Tengah.

Jalal tak kuasa menahan haru saat nama putrinya, Siti Marfuah (26), dipanggil ke podium menerima penghargaan dari rektor Untidar sebagai salah satu wisudawati terbaik.

Lebih bangga lagi, Siti tidak malu ikut mendorong gerobak sate dari rumah ke kampus pada acara wisudanya, Sabtu (14/10/2017).

Siang itu, Jalal sengaja membawa gerobak satenya ke kampus, lalu membagi-bagikan sate lontong gratis kepada seluruh wisudawan maupun tamu undangan.

Ini sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan karena Siti berhasil menyelesaikan pendidikan D3 Ekonomi Akutansinya, dengan indeks prestasi komulatif (IPK) 3,87 alias cum laude.

"Ini syukuran kami. Saya bawa 100 porsi sate ayam, pakai gerobak yang biasa saya pakai jualan. Saya bagikan gratis pada wisudawan, tamu atau siapapun yang mau sate, saya ikhlas," kata Jalal.

Baca: Kisah Jusman, Penjual Koran yang Lulus Sarjana dengan Predikat Cum Laude 

Jalal mengaku bangga dengan putri ketiganya itu. Sejak sekolah dasar memang sudah berprestasi meraih peringkat 10 besar.

Ketika duduk di bangku SMP 3 Magelang dan SMA 3 Magelang, Siti langganan juara umum di sekolahnya. Saat kuliah pun, Siti kerap ikut mengikuti perlombaan akademis.

Tidak hanya berprestasi, kata Jalal, Siti juga merupakan anak yang mandiri. Dia nyaris tidak pernah meminta uang untuk biaya kuliah kepada orangtua.

Gadis ini memiliki pendapatan sendiri dari pekerjaannya sebagai guru les privat anak-anak SD di lingkungannya.

"Semua biaya kuliahnya dia bayar sendiri. Tidak pernah minta orangtua. Sambil kuliah, anak saya juga membuka les privat untuk anak-anak SD," ujar warga Kampung Kedungsari RT 3, RW 4, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang itu.

Pendapatannya sebagai tukang sate keliling memang tidak cukup untuk membiayai kuliah Siti. Terlebih, Jalal masih harus menafkahi istri dan empat anaknya yang lain. Setiap hari dia dibantu sang istri, Satuna (55), yang juga berjualan sate di Pasar Payaman, Kabupaten Magelang.

Baca: Apresiasi untuk Firna, Putri Pemulung Sampah yang Cum Laude

Siti sendiri mengaku lega bisa menyelesaikan pendidikan diploma tiganya dengan nilai memuaskan. Hasil ini tak lepas dari kerja kerasnya sejak lulus SMA. Dia rela bekerja membuka les selama lima tahun sebelum kemudian mendaftar kuliah.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com