Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Hasma Mampu Sekolahkan 6 Anak hingga Menabung untuk Naik Haji dari Jualan Jepa

Kompas.com - 14/10/2017, 14:41 WIB
Junaedi

Penulis

Kompas TV Fashion show unik ini digelar di jalanan depan Pasar Klewer Solo, Jawa Tengah, Senin (2/10) siang.

Setiap hari, Hasma sudah bangun sekitar pukul 03.00 Wita untuk mengemas barang-barang jualanya. Hasma lalu mulai melayani pelanggannya di Pasar Wonomulyo sejak pukul 04.30 Wita dan baru berhenti menjelang siang hari, sekitar pukul 11.00 Wita, atau tergantung permintaan pelanggannya.

Ketika tiba di rumah pada pukul 13.00 Wita, dia sudah harus mulai lagi mempersiapkan bahan baku jepa dan sokkol lame pada pukul 15.00 Wita. Ubi kayu atau singkong tersebut dikupas dan dicuci bersih sebelum diparut. Karena anaknya sibuk sekolah dan kuliah, Hasma kerap mengerjakannya seorang diri hingga malam hari.

Hasma hanya butuh waktu beberapa jam tidur malam sebelum kembali bangun sekitar pukul 03.00 Wita. Dia berusaha tak terlambat bangun karena bisa ditinggalkan oleh mobil pelanggan yang setia mengantarkannya ke pasar tempat berjualan.

Selama sepekan, Hasma hanya berjualan dua kali sesuai dengan hari pasar di Pasar Wonomulyo, sedangkan empat hari lainnya, dia berjualan di Pasar Sentral Majene dan sejumlah pasar tradisional lainnya di Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Dia menjual jepa berukuran sebesar piring dengan harga Rp 5.000 per 3 buah. Sedang sokkol lame yang dikukus di atas panci dijual seharga Rp 5.000 per bungkus. Dalam sehari, Hasma mampu mendapatkan Rp 300.000.

Pendapatan yang lumayan itu sebagian digunakan Hasma untuk membiayai kebutuhan hidup rumah tangganya, termasuk membiayai pendidikan enam orang anaknya, bahkan ada yang sudah berkuliah.

Satu anak bungsunya kini masih duduk di SMP, 3 anak lainnya duduk di SMA, sedangkan dua anak lainnya yang sukses meraih beasiswa kini sedang menyelesaikan studinya di bangku kuliah dua perguruan tinggi di Majene dan Makassar.

“Sebagian pendapatan saya gunakan untuk biaya rumah tangga dna biaya sekolah enam anak saya. Selebihnya saya sisipkan untuk tabungan,” tutur Hasma.

Berangkat haji

Hasma juga menyisihkan sebagian pendapatannya untuk tabungan haji sejak lebih dari 10 tahun lalu. Rencananya, tahun depan, Hasma mendapat giliran untuk menuaikan ibadah haji di Tanah Suci setelah masuk daftar tunggu lebih dari 10 tahun.

Hasma mengaku bangga, dengan berjualan jepa dan sokkol lame keliling dari pasar ke pasar, dia tak perlu menjadi pengemis menadahkan tangan ke orang lain untuk menghidupi dan menyekolahkan anak-anaknya.

"Tuhan selalu punya rahasia dan cara menolong setiap hamba-Nya yang mau berusaha menolong dirinya sendiri," ungkap Hasma yang tidak fasih berbahasa Indonesia dengan baik ini.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com