Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Hasma Mampu Sekolahkan 6 Anak hingga Menabung untuk Naik Haji dari Jualan Jepa

Kompas.com - 14/10/2017, 14:41 WIB
Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Jam baru menunjukkan pukul 04.30 Wita, Kamis (12/10/2017), namun Hasma (54) sudah sibuk bergelut melayani pelanggannya satu per satu.

Dengan lincah, kedua tangannya mengisi tungku tanah dengan parutan ubi, termasuk menaburi gula, kelapa dan bahan lainnya sambil melayani pelanggan yang kerap berjubel di tempatnya berjualan jepa dan sokkol lame, makanan khas Mandar yang terbuat dari parutan ubi kayu.

Hawa panas dari lima tungku dapur yang dinyalakan secara bersamaan untuk membuat jepa dan sokkol lame membuat Hasma kerap bercucuran keringat, tetapi dia tetap bersemangat.

Dalam sehari, ibu dari enam anak ini menghabiskan lebih dari 40 kilogram parutan ubi kayu untuk membuat jepa dan sokkol lame.

Kepada para pelanggannya, Hasma menawarkan jepa dalam tiga rasa, yakni asin, hambar dan manis dengan menggunakan gula aren.

Lahade, salah satu pelanggan Hasma, mengaku rutin membeli jepa dan sokkol lame setiap hari. Menurut dia, makanan khas Mandar buatan Hasma itu jauh lebih enak dibandingkan pedagang lainnya.

“Jepanya enak, saya sudah lama langganan. Syaa sebetulnya bukan suku Mandar, tetapi saya senang makan jepa dan sokkol lame,” ungkap Lahade.

Kuliahkan 6 anak

Hasma menekuni profesi sebagai penjual jepa dan sokkol lame sejak suaminya meninggal dunia belasan tahun lalu. Saat itu, anak-anaknya masih kecil dan belum satu pun yang mandiri.

Karena kehilangan tulang punggung keluarga, Hasma banting tulang sendiri demi menghidupi enam anaknya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com