Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringatan Pertempuran Lima Hari Semarang Akan Digelar, 5 Jalan Ditutup

Kompas.com - 13/10/2017, 19:31 WIB
Kompas TV Pasokan gas metana dari berton ton sampah ini cukup untuk menghidupkan perekonomian rakyat sekitar.  

SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak lima ruas jalan di Semarang, Jawa Tengah, akan ditutup, Sabtu (14/10/2017) malam, dalam rangka peringatan Pertempuran Lima Hari Semarang di kawasan Tugu Muda.

"Peringatan Pertempuran Lima Hari Semarang dilaksanakan pada Sabtu malam di kawasan Tugu Muda Semarang," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Sekretariat Daerah Kota Semarang Achyani di Semarang, Jumat (13/10/2017).

Kelima ruas jalan yang ditutup, yakni Jalan Pandanaran mulai persimpangan Eka Karya, Jalan Pemuda mulai Mal Paragon, Jalan Mgr Soegijapranoto, Jalan Imam Bonjol mulai persimpangan Pierre Tendean, dan Jalan dr Sutomo, Semarang.

"Kami mengimbau masyarakat untuk menghindari akses kelima jalan protokol itu. Penutupan (jalan) dilakukan mulai pukul 17.00-21.00 WIB. Masyarakat bisa mengambil jalur alternatif untuk menghindari kemacetan," katanya.

(Baca juga: Pilu Hati Aipda Rouli Tak Bisa Adopsi Bayi yang Dibuang karena Terganjal Peraturan)

Achyani mencontohkan, jalur alternatif yang bisa diambil dari arah barat adalah melewati Jalan Indraprasta yang selama pelaksanaan peringatan Pertempuran Lima Hari Semarang akan difungsikan dua lajur, dari semula hanya satu lajur.

"Dari arah timur, bisa mengambil jalur di Jalan Kiai Saleh dan Jalan Veteran. Bagi masyarakat yang ingin menyaksikan (peringatan Pertempuran Lima Hari Semarang) silakan, tetapi harus parkir kendaraan secara tertib," katanya.

Kalau mau menonton peringatan pertempuran yang akan diisi dengan fragmen drama itu, kata dia, sebaiknya memarkirkan kendaraan di luar jalur yang ditutup agar tidak menimbulkan kemacetan yang parah di sekitar kawasan tersebut.

Pada tahun-tahun sebelumnya, Achyani mengatakan peringatan Pertempuran Lima Hari Semarang diisi dengan upacara dan fragmen drama dengan mematikan aliran listrik di sekitar kawasan Tugu Muda selama teatrikal berlangsung.

"Untuk gladi bersih Peringatan Pertempuran Lima Hari Semarang, dilakukan hari ini (13/10) yang juga perlu menutup jalan-jalan tersebut. Namun, pelaksanaan peringatannya memang baru pada Sabtu," katanya.

Menurut dia, Pertempuran Lima Hari Semarang merupakan peristiwa bersejarah, khususnya bagi masyarakat Kota Semarang sehingga setiap tahun dilakukan peringatan untuk menghormati jasa para pahlawan yang gugur dalam pertempuran itu.

"Rencananya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menjadi inspektur upacara peringatan tersebut, sementara yang bertindak sebagai komandan upacara adalah Komandan Yon Arhanudse-15, Kapten (Kav) TNI Syarif," kata Achyani.

Peserta upacara peringatan Pertempuran Lima Hari Semarang melibatkan berbagai unsur, seperti TNI, Polri, berbagai kalangan organisasi kemasyarakatan (ormas), kalangan mahasiswa, dan pelajar di Kota Semarang.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com