Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembali Mekar, Kebun Amarilis Diserbu Pengunjung

Kompas.com - 13/10/2017, 17:12 WIB
Markus Yuwono

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kebun bunga amarilis di Desa Salam, Kecamatan Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta sedang mencapai puncak keindahannya. Sudah tiga hari ini, kebun milik Sukadi dibanjiri ratusan pengunjung dari berbagai kota.

Lahan seluas 5.000 meter persegi ini dipenuhi warna orange khas kelopak bunga amarilis. Bunga yang dikenal dengan nama Puspa Patuk ini sempat mekar pada Juli lalu. Kemudian bunga tersebut kembali mekar dengan serempak sejak tiga hari lalu.

Pemandangan sangat menakjubkan ini terlihat dari jalan Yogyakarta-Wonosari sebelum memasuki jembatan kali pentung. Keindahan ini diabadikan ratusan pengunjung. Silih bergantian mereka berswafoto.

"Sudah tiga hari terakhir bunga kembali mekar. Saat ini semuanya mekar," kata Sukadi kepada Kompas.com, Jumat (13/10/2017).

(Baca juga: Setelah Amarilis, Giliran Bunga Eceng Gondok Jadi Sasaran Selfie)

Agar tidak rusak dan terjaga keindahannya, Sukadi sudah menyiapkan spot foto dan jalur khusus untuk pengunjung. "Untuk jalannya kami buat menggunakan tali rapia agar pengunjung tidak menginjak bunga," ungkapnya.

Kepada pengunjung, Sukadi mengingatkan, agar menjaga ketertiban dan mencintai lingkungan. Dengan demikian keindahan musim bunga amarilis bisa dinikmati dengan menyenangkan. Sebab, bunga ini hanya bertahan dua minggu ke depan.

Untuk tiket masuk, Sukadi mengaku tak mematok khusus. Hanya saja dari pengamatan, pengunjung diminta untuk membayar Rp 5.000 per orang sebagai pengganti biaya perawatan. "Saat ini baru mekar-mekarnya, kemungkinan sampai 2 minggu ke depan," ucapnya.

Kepada wisatawan, dia juga menyediakan bibit bunga amarilis. Bibit tersebut dijual Rp 3.000-5.000 per pot. Selain itu juga dijual bunga suweg yang bentuknya mirip bunga bangkai.

Kebun Bunga Amarilis dilihat dari pinggir Jalan Yogyakarta-Wonosari.KOMPAS.com/Markus Yuwono Kebun Bunga Amarilis dilihat dari pinggir Jalan Yogyakarta-Wonosari.
Untuk menyediakan bibit, Sukadi membuat kebun di wilayah Kanigoro, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari. "Sejak tiga hari terakhir pengunjung mencapai ratusan. Kemarin saja sekitar 500 sampai 600 orang," ucapnya.

Salah seorang wisatawan asal Yogyakarta, Dice mengaku sengaja berhenti di lokasi tersebut dari perjalanan wisatanya di Pantai Baron. Ia ingin menikmati kebun bunga yang dulu dikenal warga sekitar dengan nama 'Brambang Brojol'.

"Tadi pulang kok ada ramai-ramai, ternyata bunga amarilis sedang mekar. Saya juga membeli bunga untuk saya tanam di rumah," ucapnya. 

Pertama kali bunga ini ramai dibicarakan pada 2015. Saat itu, publik dihebohkan dengan munculnya bunga amarilis. Masyarakat berdatangan. Karena jumlah pengunjung membludak, kebun bunga amarilis sebagian rusak terinjak-injak. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com