Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sultan HB X Dilantik Jadi Gubernur, Warga Yogya Potong Tumpeng

Kompas.com - 10/10/2017, 18:04 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Warga Yogyakarta mengelar aksi syukuran atas pelantikan Sri Sultan HB X dan Sri Paduka Pakualam X sebagai Gubernur DIY dan wakil gubernur. Acara yang digelar di depan Istana Kepresidenan Gedung Agung ini, diwarnai dengan pemotongan tumpeng, lalu dibagikan ke masyarakat.

Sejak pukul 15.30 WIB, masyarakat Yogyakarta, para Abdi Dalem Keraton dan Abdi Dalem Pura Pakualaman mulai berkumpul di depan gerbang Gedung Agung Yogyakarta. Mereka lantas duduk bersila dan mengelar doa sebagai ucapan syukur atas dilantiknya Sri Sultan HB X dan Sri Paduka Pakualam X sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY.

Setelah memanjatkan doa, acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng. Setelah itu nasi tumpeng dibagikan ke masyarakat yang datang untuk di santap bersama.

"Sore ini warga Yogyakarta mengadakan acara spontanitas untuk mengayubagyo (merasakan bahagia) atas pelantikan Sri Sultan HB X dan Sri Paduka Pakualam X sebagai gubernur dan wakil gubernur," ujar Widihasto Wasana Putra, Ketua Sekber Keistimewaan DIY, Selasa (10/10/2017).

Baca juga: Hari Ini, Sultan HB X Dipastikan Dilantik Kembali Sebagai Gubernur DIY

Hasto mengatakan, spontanitas "mengayubagyo" warga Yogyakarta ini mempunyai nilai penting. Hal ini menunjukkan respons warga Yogyakarta dalam menanggapi situasi - situasi sosial politik yang terkait dengan DIY.

"Lebih penting lagi ini sebagai tanda golong giling, hubungan yang nyawiji yang menyatu antara rakyat dengan Kasultanan Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman. Golong giling ini menjadi modal dasar pembangunan DIY," tegasnya.

Dia menuturkan, terdapat tiga hal yang menjadi harapan warga Yogyakarta, atas pelantikan Sri Sultan HB X dan Sri Paduka Pakualam X sebagai Gubernur DIY dan wakil gubernur.

Pertama duet Sri Sultan HB X dan Sri Paduka Pakualam X dapat berdampak bagi kesejahteraan masyarakat DIY.  "Bisa menekan generatio, bisa menciptakan lapangan-lapangan pekerjaan yang baru, dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang bisa dirasakan masyarakat," ucapnya.

Harapan kedua lanjutnya, duet ini bisa makin mewujudkan rasa aman, nyaman, toleran dan saling menghormati satu dengan yang lainya.

"Harapan Ketiga, duet Sri Sultan HB X dan Sri Paduka Pakualam X dapat mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila di kehidupan sehari - hari dalam spirit Bhineka Tunggal Ika," urainya.

Hasto menyebutkan, sebenarnya warga Yogyakarta berharap acara pelantikan Sri Sultan HB X dan Sri Paduka Pakualam X sebagai Gubernur DIY dan wakil gubernur dapat dilakukan di Yogyakarta. Tetapi, warga masyarakat Yogyakarta menghormati keputusan pemerintah pusat acara pelantikan dilakukan di Jakarta.

"Kami mengucapkan terimakasih kepada pemerintah pusat dalam hal ini Bapak Presiden sudah melantik Sultan dan Pakualam tepat waktu. Meski warga berharap pelantikan digelar di sini seperti Lima tahun lalu, tapi kami menghormati keputusan pemerintah pusat," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com