Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Diperkosa, Anak 7 Tahun Sempat Berjalan lalu Pingsan

Kompas.com - 09/10/2017, 19:23 WIB

ABEPURA, KOMPAS.com - Polisi menyelidiki kasus dugaan pemerkosaan seorang anak berusia 7 tahun di Kompleks BTN Walikota, Kelurahan Asano, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Provinsi Papua.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal di Kota Jayapura, Minggu, mengatakan, kasus dugaan pemerkosaan itu terjadi pada Sabtu (7/10/2017) sekitar pukul 12.00 WIT.

"Korban merupakan anak kecil yang tinggal di Jalan Garuda Kampkey, Distrik Abepura," katanya.

(Baca juga: Istri Diperkosa di Depan Suami oleh Perampok, Ini Kronologi Kejadian)

Menurut dia, kasus itu bisa diketahui setelah Abner, salah satu saksi sedang melaksanakan ibadah di rumahnya, kemudian melihat seorang anak berjalan dari arah bukit belakang kompleks. Setelah berjalan sekitar 10 meter, dia lalu pingsan.

"Sesampainya di samping rumah Abner, kira-kira 10 meter korban terjatuh dan pingsan. Saksi Abner memanggil rekannya Benyamin dan Uslina agar bersama-sama melihat keadaan korban yang pada bagian belakang tubuh korban penuh dengan darah," katanya.

Melihat hal itu, saksi Abner memanggil warga sekitar TKP untuk membawa korban ke rumah Abdul Hafid, kemudian dibawa RSUD Abepura untuk mendapatkan pertolongan.

"Sekitar pukul 12.20 WIT, korban tiba di RSUD Abepura selanjutnya mendapatkan perawatan medis oleh dokter jaga," katanya.

Dugaan sementara, korban diperkosa. Kasus ini, lanjut dia, dilaporkan ke Mapolsek Abepura sehingga Kepala SPK Polsek Abepura Aiptu M Daud bersama lima anggotanya mendatangi tempat terjadinya perkara untuk meminta keterangan dari para saksi dan mengecek keberadaan korban.

"Sementara ini keluarga korban belum bisa dimintai keterangan dan korban masih dirawat di RSUD Abepura. Jajaran kami di lapangan sedang menyelidiki kasus ini terkait siapa pelakunya," katanya.

 

 

Kompas TV Keluarga korban yang emosi mengejar dan ingin memukul terdakwa saat dibawa menuju ruang sidang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com