Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Rachel Ingin Polisikan Nenek yang Celupkan Wajah Anaknya ke Minyak

Kompas.com - 09/10/2017, 18:55 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Kusdian (42) ayah Rachel Heriani (11), ingin mempolisikan Kosiah (69), mertuanya yang juga nenek tiri dari Rachel.

Kosiah diduga menjadi pelaku penganiayaan terhadap anaknya dengan cara mencelupkan wajah anaknya ke dalam wajan berisi minyak goreng panas.

Kosiah melakukan tindakan itu diduga kesal dengan Rachel yang menolak saat disuruh menggoreng rengginang.

"Saya akan laporin ke Polsek Gununghalu karena kejadiannya di sana. Itu kan penganiayaan. Saya ingin dia diproses hukum, itu pelanggaran," ujar Kusdian saat ditemui di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jalan Pasteur, Senin (9/10/2017).

(Baca juga: Wajah Bocah Melepuh, Diduga Diceburkan ke Minyak Panas oleh Neneknya)

Kusdian mengaku telah mengantongi bukti kuat, yakni kesaksian anaknya. Ia pun mengaku telah mendapat dukungan dari warga sekitar.

"Modal dari laporan anak saya. Warga di sana mendukung saya. Bahkan mereka dari keluarga istri saya yang suruh masukin dia ke sel. Saya juga kasihan karena dia kan sudah tua, tapi proses hukum harus berjalan," ucapnya.

Kusdian menceritakan, satu setengah tahun terakhir ia tinggal terpisah dengan Rachel yang baru menginjak kelas 5 SD.

Rachel tinggal bersama kakek dan nenek tirinya di Kampung Celak, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Sementara Kusdian tinggal di Kiaracondong, Kota Bandung.

"Tinggal di sana sama kakek asli dan nenek tirinya sudah setahun setengah waktu ibunya (bekerja) di Arab Saudi. Kakeknya baru meninggal 40 hari lalu," ujarnya.

Kosiah, sambung Kusdian, memang dikenal punya sifat tempramen. Bahkan warga sekitar sudah hapal karakter Kosiah yang mudah marah. Desakan ekonomi membuat emosi Kosiah tidak terkendali.

"Neneknya galak, terkenal di kampung sana mah, tempramen orangnya. Mungkin karena sudah gak ada pemasukan lagi, suaminya kan sudah meninggal, istri saya juga sudah gak kerja lagi di Arab," jelasnya. 

Kompas TV Lantas apa yang membuat pelaku begitu arogan dan mengancam korban dengan senjata lalu apakah perlu evaluasi terhadap penggunaan senjata api?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com