Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Jeje: Banjir di Pangandaran Sudah Surut, Tidak Ada Pengungsi

Kompas.com - 07/10/2017, 23:37 WIB
Farid Assifa

Penulis

PANGANDARAN, KOMPAS.com - Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, bencana longsor dan banjir di wilayahnya pada Sabtu (7/10/2017) disebabkan curah hujan yang tinggi yang terjadi secara sekaligus.

Hujan tersebut menyebabkan beberapa sungai meluap dan menerjang beberapa permukiman warga. Namun demikian, Jeje mengatakan, banjir sudah surut sejak pukul 14.00 WIB.

"Yang terakhir di Sidamulih dan Cilutung, banjir sudah surut sejak pukul 16.00 WIB," kata Jeje kepada Kompas.com, Sabtu.

Jeje mengatakan, banjir ini sudah biasa terjadi ketika curah hujan tinggi. Menurutnya, kejadian Sabtu tadi bukan sebuah bencana besar.

Namun demikian, dia mengakui ada dua peristiwa yang luar biasa, yakni longsor di Kalijati, Kecamatan Sidamulih dan menyebabkan empat orang meninggal. Mereka adalah Arsih (55), Yuyun (35) serta dua anaknya, Aldi (5) dan Andika (10 bulan). Menurut Jeje, rumah tersebut berada di lokasi yang rawan bencana.

Baca juga: Longsor di Pangandaran, Satu Keluarga Tewas

Selain itu, sebuah jalan di daerah itu juga putus. Sebelum hujan, kata Jeje, jalan tersebut memang sudah retak.

"Jalan di kanan kiri sawah, beberapa hari lalu sudah retak. Mau kita tangani tetapi sudah jebol," kata dia.

Jeje mengatakan, pihaknya sudah mendirikan dapur umum di lokasi Cikembulan untuk berjaga-jaga.

"Tidak ada pengungsi. Tadi pagi memang sebagian warga mengungsi, tetapi kembali lagi setelah surut. Dapur umum kami dirikan untuk mereka yang tidak keburu masak karena banjir," kata Jeje.

Antisipasi

Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Jeje mengatakan pihaknya akan melakukan normalisasi sungai, di antaranya Sungai Putrapinggan, Ciwulan dan Cikambulan.

Selain itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Perhutani untuk mengatur kembali masa tanam dan tebang. Pihaknya juga akan memetakan lokasi mana saja yang tidak boleh ada penebangan pohon.

Jeje juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai. Sebab, sampah di sungai menjadi salah satu penyebab air meluap dan menyebabkan banjir.

Baca juga: Banjir Bandang Juga Landa Pangandaran, Ratusan Rumah Terendam

Untuk mencegah munculnya kembali korban longsor, Jeje mengatakan pihaknya akan mendata dan memetakan permukiman yang berada kawasan rawan longsor. Penduduk yang berada di lokasi rawan longsor akan direlokasi.

"Namun relokasi itu sangat sulit. Terkadang masyarakat di lokasi rawan bencana longsor menolak direlokasi. Baru setelah kejadian mereka sadar dan bersedia dipindahkan," kata Jeje.

Kompas TV Di Ciamis, jembatan ambruk, sementara di Pangandaran, terjadi banjir dan longsor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com