Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada Jateng Adem Ayem, Pengamat Khawatir Partisipasi Pemilih Rendah

Kompas.com - 05/10/2017, 05:55 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Dinamika politik di Jawa Tengah menjelang Pilkada 2018 dinilai cenderung adem ayem dibanding dua provinsi tetangga, Jawa Barat dan Jawa Timur. 

Di balik adem ayemnya situasi ini ada kekhawatiran tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada Jateng 2018 ini akan lebih rendah.

"Saya kira ini yang perlu diwaspadai. Apakah adem ayem ini kemudian masyarakat tidak akan memilih. Karena sudahlah, lah wong incumbent maju lagi, paling itu lagi (yang jadi)," kata Teguh Yuwono, Pengamat politik dari Universitas Diponegoro, Rabu (4/10/2017).

Teguh mengatakan itu di sela acara Sosialisasi Pemilihan Umum Serentak 2019 di Hotel The Wujil Ungaran yang digelar KPU Kabupaten Semarang.

(Baca juga: Pilkada Jateng, PKB Belum Berani Putuskan Koalisi)

Melihat potensi rendahnya tingkat partisipasi pada Pilkada Jateng 2018, ia meminta semua eleman mulai dari media massa, perguruan tinggi, akademisi, masyarakat, dan pemerintah daerah mendorong dan memastikan seluruh warga yang memiliki hak pilih untuk datang ke tempat pemungutan suara.

Ia berharap seluruh pemilih menggunakan hak pilihnya. Sebab menurut Teguh, tugas menyosialisasikan Pilkada Jateng 2018 tidak hanya domain KPU.

"KPU itu memang diberi amanat itu tapi tidak semuanya. Pemeritah daerah juga, apalagi parpol, sudah jelas harus membantu sosialisasi," ujarnya.

Ia mengungkapkan, sampai sekarang figur-figur calon gubernur yang akan maju pada Pilkada Jateng 2018 belum jelas. Kendati dominasi partai politik sudah jelas, yakni PDI Perjuangan.

Menurut Teguh, semua Parpol di Jawa Tengah saat ini menunggu keputusan PDI-P sebagai partai parlemen dengan kursi terbanyak di Jawa Tengah terkait siapa yang akan diusung dalam Pilkada 2018 nanti.

"Apa yang diputuskan PDI-P, itu yang akan direspons. Jangankan kok PDI-P bangun, PDI-P tidur saja mereka shooting. Kuncinya di Jawa Tengah ada di PDI-P," jelasnya.

(Baca juga: Untuk Pilkada Jateng, PKS Paling Intens Komunikasi dengan Gerindra)

Sebagaimana diketahui, PDI-P Jawa Tengah beberapa waktu lalu membuka pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur yang akan diusung pada Pilkada 2018.

Sebanyak 27 orang mendaftarkan diri, termasuk calon petahana, Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmiko.

Sebagai partai dengan jumlah kursi terbanyak di DPRD Provinsi Jawa Tengah, PDI-P mempunyai kecukupan kursi untuk mengusung calonnya sendiri tanpa harus berkoalisi.

Sedangkan calon lainnya yang sempat ramai diberitakan adalah Marwan Djafar dari PKB dan Sudirman Said dari PAN.

Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Semarang Guntur Suhawan mengaku akan terus melakukan sosialisasi Pilkada 2018 dan Pemilu Serentak 2019.

Pada 2018 akan dilaksanakan pemilihan gubernur (Pilgub) dan Pilkada di beberapa daerah. Sedangkan pada tahun 2019 akan digelar pemilihan legislatif (Pileg) serta pemilihan Presiden (Pilpres).

"Sosialisasi akan terus kami lakukan sehingga tingkat partisipan pemilih untuk menentukan nasib daerahnya maupun negaranya tinggi," kata Guntur, Rabu (4/9/2017).

"Kami juga mengundang seluruh partai politik, yang lama maupun baru, hingga perwakilan para pemilih pemula," tutupnya.

Kompas TV Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali mendaftar sebagai bakal calon Gubernur Jawa Tengah untuk periode 2018-2023.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com